Kongo Gelar Fashion Show Spektakuler, Berharap Menginspirasi Damai dan Kreativitas di Tengah Konflik
Kompas dunia | 28 Juni 2023, 09:00 WIBGOMA, KOMPAS.TV - Sementara Flore Mfuanani Nsukula menyempurnakan koleksi terbarunya, seorang perancang busana di Kongo melihat peniti, jahitan, dan penyetrikaan sebagai cara untuk menyampaikan pesan kepada dunia.
"Melalui seni, semua warna yang akan kita ungkapkan, melalui pakaian kita, akan penuh emosi, mencoba menjelaskan apa yang kita alami di negara kita," kata Flore Mfuanani Nsukula di butiknya di Goma, Kongo.
Konflik di Kongo timur berlangsung selama beberapa dekade ketika berbagai kelompok bersenjata bertempur untuk menguasai sumber daya mineral berharga. Pembunuhan massal sering terjadi, dan kekerasan menyebabkan pengungsian besar-besaran yang membawa sengsara bagi rakyat negara itu.
Hari Sabtu (24/6/2023), para penyelenggara menggelar edisi ke-9 dari fashion show Liputa, diklaim sebagai kesempatan untuk menginspirasi perdamaian dan kehidupan berdampingan yang damai di seluruh Afrika.
"Bangsa Afrika harus bersatu. Memang, kita punya keragaman budaya yang sangat luas, tetapi keragaman ini harus menyatukan kita," kata perancang busana Kamerun, Délia Ndougou. Ia mempresentasikan koleksi yang terinspirasi dari bendera negaranya.
"Kami benar-benar ingin menyampaikan kegembiraan dalam pakaian, kedamaian dalam pakaian, gaya yang sangat ceria, ini adalah upaya untuk membuat dunia tersenyum," tambah Chadrac Lumumba, seorang stylist kreatif dari Kinshasa.
Baca Juga: 22 Warga Sipil Tewas Dibantai di Kongo Timur oleh Pasukan Pemberontak terkait ISIS
Goma Fashion Show ini menampilkan perancang busana, model, dan seniman dari Kamerun, Senegal, Burundi, Prancis, Amerika Serikat, dan lainnya.
"Kami berpikir kami telah menyampaikan pesan bahwa semua orang yang datang dari tempat lain, itu berarti situasinya sudah membaik," ujar Nsukula setelah memperkenalkan koleksi baru di atas runway.
"Kami punya orang-orang yang datang dari Republik Afrika Tengah, Kamerun, Amerika Serikat, Prancis, untuk datang dan menggelar koleksi mereka. Itu berarti ada harapan, ada keamanan, seiring waktu situasi akan membaik."
Selain menyoroti industri fashion Kongo, pertunjukan ini juga bertujuan untuk mempromosikan pandangan yang lebih positif tentang benua Afrika.
"Kami mempresentasikan koleksi-koleksi ini, tidak hanya untuk menjual visi para kreator ini, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa di Afrika, di Kongo, di daerah-daerah yang dianggap 'merah,' kita dapat melakukan hal-hal di sana seperti yang kita lihat di negara-negara lain yang memiliki kedamaian," kata penyelenggara David Ngulu.
"Saya pikir setiap kreator telah berkontribusi untuk cinta, perdamaian, dan hidup berdampingan," tambahnya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press