Denmark Percepat Pengiriman Jet F-16 NATO ke Ukraina, Perang Bakal Makin Sengit
Kompas dunia | 27 Juni 2023, 04:45 WIBCOPENHAGEN, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan Denmark mengumumkan Angkatan Udara mereka akan menggantikan armada pesawat F-16 dengan jet F-35 dua tahun lebih cepat dari jadwal semula, sehingga akan mempercepat pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina, seperti yang dilaporkan oleh Danish Radio yang dikutip Sputnik, Senin (26/6/2023).
Sebelumnya, direncanakan Angkatan Udara Denmark akan beralih ke F-35 tahun 2027. Namun, Kementerian Pertahanan Denmark memberitahu parlemen bahwa F-35 akan beroperasi dua tahun lebih awal, mulai dari tahun 2025.
"Kita dapat memperkenalkan F-35 lebih awal dari rencana semula. Dengan demikian, kita berada dalam situasi di mana F-16 dapat digantikan lebih cepat," kata Menteri Pertahanan Pelaksana Troels Lund Poulsen seperti yang dikutip Danish Radio.
Berdasarkan perkembangan tersebut, Kementerian Pertahanan "membuka jalan" untuk pengiriman jet F-16 ke Kiev.
Sebelumnya, Poulsen mengatakan pemerintah Denmark berharap pilot Ukraina akan mulai menjalani pelatihan menggunakan F-16 di negara itu pada bulan Agustus.
Baca Juga: Pilot Ukraina Memohon-mohon ke Barat, Minta Jet Tempur F-16 Segera Dikirimkan untuk Hadapi Rusia
"Ini tidak berarti keputusan (tentang pengiriman pesawat ke Kiev) tidak dapat dibuat lebih awal. Namun, mereka (F-16) akan tetap berada di Denmark hingga tahun 2024," ujarnya.
Pernyataan Poulsen ini bertentangan dengan pernyataan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg yang baru-baru ini mengatakan belum saatnya bagi NATO untuk mengambil keputusan mengenai waktu pengiriman pesawat tempur F-16 ke Ukraina.
Selama konferensi pers yang diselenggarakan oleh Komunitas Politik Eropa di Kishinev bulan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan beberapa anggota NATO telah menyatakan kesiapannya untuk memasok Ukraina dengan pesawat tempur F-16.
Sebelumnya, Rusia mengirim nota kepada negara-negara NATO mengenai pengiriman senjata ke Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mencatat bahwa setiap pengiriman senjata ke Ukraina akan dianggap sebagai sasaran yang sah bagi Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia telah menyatakan bahwa negara-negara NATO "bermain dengan api" dengan memasok senjata ke Ukraina. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mencatat bahwa memompa Ukraina dengan senjata Barat tidak berkontribusi pada kesuksesan negosiasi antara Rusia dan Ukraina dan akan memiliki efek negatif.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Sputnik