> >

Intelijen AS Ngaku Kantongi Bukti Wagner Persiapkan Kudeta, tetapi Enggan Beri Tahu Putin

Kompas dunia | 25 Juni 2023, 16:10 WIB
Para anggota perusahaan militer Wagner Group duduk di atas sebuah tank di jalanan Rostov-on-Don, Rusia, Sabtu, 24 Juni 2023, sebelum meninggalkan sebuah area di markas Distrik Militer Bagian Selatan Rusia. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Intelijen Amerika Serikat (AS) mengeklaim mengantongi bukti persiapan pemberontakan Wagner Group di Rusia sejak jauh hari.

Menurut laporan media-media AS, intelijen curiga bos Wagner, Yevgeny Prigzohin, merencanakan sesuatu sejak awal bulan Juni 2023.

Wagner sendiri batal meluncurkan pemberontakan pada Sabtu (24/6/2023) kendati pasukannya tinggal berjarak 200 kilometer dari Moskow. Prigozhin kemudian diampuni dan pindah ke Belarusia.

Sebelum memberontak, Prigozhin mengeklaim militer Rusia menyerang kamp Wagner di Ukraina dengan rudal.

Sebelumnya, Prigozhin secara terbuka menuduh Kementerian Pertahanan dan panglima militer Rusia tidak mencukupi kebutuhan pasukannya.

Baca Juga: Upaya Kudeta Wagner Bikin Tegang, KBRI Sempat Keluarkan Imbauan Untuk WNI di Rusia

Intelijen AS menyebut salah satu pemicu utama pemberontakan Wagner adalah perintah Kementerian Pertahanan Rusia pada 10 Juni.

Waktu itu, Moskow memerintahkan semua relawan tempur di Ukraina menandatangani kontrak dengan pemerintah. Kontrak tersebut berarti Prigozhin dapat kehilangan para kombatan Wagner.

Menurut laporan The New York Times, Minggu (25/6), cara intelijen AS mengendus rencana Wagner sama dengan cara Washington mengetahui rencana invasi Rusia ke Ukraina sejak akhir 2021.

Intelijen AS mengaku langsung menginformasikan dugaan rencana pemberontakan Wagner kepada pemerintahan Presiden Joe Biden.

Washington pun khawatir dengan kans senjata nuklir Rusia dikuasai tentara bayaran.

Akan tetapi, Washington enggan memberi tahu pemerintahan Rusia di bawah Presiden Vladimir Putin mengenai rencana Wagner.

Washington disebut tak mau dianggap mengorkestrasi kudeta dan tidak berkepentingan menyelamatkan pemerintahan Putin.

Rencana Prigozhin sendiri baru terlihat ketika pasukannya menyeberang dari Ukraina pada Jumat (23/6) lalu. Wagner sempat melewati Rostov dan Voronezh.

Kendati Prigozhin mengeklaim tidak satu pun tembakan dilepaskan selama pemberontakan, media-media Rusia melaporkan sejumlah helikopter dan pesawat pengintai militer ditembak jatuh.

Baca Juga: Batal Kudeta Putin, Pasukan Wagner Akhirnya Bakal Dikontrak Resmi Rusia

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, The New York Times


TERBARU