Indonesia Pindahkan Lokasi Latihan Militer ASEAN dari Laut Natuna Utara ke Selatan, Ada Apa?
Kompas dunia | 23 Juni 2023, 00:00 WIBPanglima TNI Laksamana Muda Yudo Margono awalnya mengatakan latihan tersebut akan dilakukan di area Laut China Selatan yang Indonesia ganti nama menjadi Laut Natuna Utara tahun 2017 untuk menegaskan klaim wilayah tersebut bagian dari zona ekonomi eksklusif Indonesia.
Wilayah tersebut ditengarai kaya sumber daya alam seperti gas alam bawah laut.
Demikian pula, Filipina juga memberi nama bagian dari perairan yang dianggapnya sebagai perairan wilayahnya menjadi Laut Filipina Barat.
Baca Juga: Hebatnya Indonesia, Bikin AL AS dan China Latihan Bareng di Komodo 2023 walau Tak Akur
Anggota ASEAN seperti Kamboja dan Myanmar, yang menjalin hubungan erat dengan China, menolak untuk ikut serta dalam konferensi perencanaan tersebut, menurut TNI seperti dikutip Associated Press.
Setelah Indonesia awal bulan ini mengumumkan rencana latihan usai pertemuan pejabat pertahanan di Bali, Kamboja membantah ada keputusan apa pun yang telah diambil, dengan mengeluarkan pernyataan mereka diminta untuk bergabung dalam latihan militer dan sedang membentuk kelompok kerja untuk mempelajarinya.
China sebelumnya menjelaskan kehadirannya di perairan sengketa berdasarkan apa yang dikatakannya sebagai "hak nelayan tradisional" mereka.
Kapal-kapal China juga secara rutin melakukan patroli di sekitar Pulau Kalimantan dan dekat dengan James Shoal, di timur Kepulauan Natuna, yang merupakan klaim teritorial China paling selatan dan juga diklaim oleh Malaysia.
Dalam satu insiden yang mendapat perhatian luas, pada 6 Februari, kapal penjaga pantai China menyerang kapal patroli Filipina dengan laser militer di dekat terumbu karang yang disengketakan, sementara sementara beberapa anggota kru terpantul cahaya laser tersebut dan membutakan sementara, hal itu mendorong Manila untuk meningkatkan patroli di perairan sengketa tersebut.
Negara-negara ASEAN sebelumnya pernah berpartisipasi dalam latihan angkatan laut dengan negara lain, termasuk Amerika Serikat dan China, tetapi latihan pada bulan September ini akan menjadi yang pertama melibatkan hanya blok ASEAN dan banyak dianggap sebagai sinyal kepada China.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press / The Diplomat / Radio Free Asia