> >

Pengakuan Tentara Ukraina yang Ditahan Rusia, Prajurit Putin Kebiri Tahanan Perang Ukraina

Kompas dunia | 19 Juni 2023, 20:21 WIB
Dalam foto yang diambil dari video yang dirilis Dinas Pers Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat, 4 November 2022, tampak sekelompok tentara Rusia berdiri setelah dibebaskan dalam suatu pertukaran tawanan di Republik Rakyat Donetsk, di timur Ukraina. (Sumber: Dinas Pers Kementerian Pertahanan Rusia via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Pengakuan mengerikan diungkapkan oleh tentara Ukraina yang sempat ditahan Rusia sebagai tahanan perang.

Mereka mengatakan bahwa di dalam tahanan para napi Ukraina dikebiri oleh prajurit Rusia yang mabuk dengan pisau saku.

Keduanya mampu selamat setelah dilakukan pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina.

Kedua tentara yang berusia 25 dan 28 tahun tersebut mengungkapkan, tentara Vladimir Putin itu melakukan hal mengerikan dengan pisau saku.

Baca Juga: Serangan Balik Ukraina Semakin Intens, Kembali Bebaskan Desa di Zaphorizhia dari Tangan Rusia

Kedua tentara Ukraina tersbeut, yang menjadi tahanan selama satu dan tiga bulan, kembali ke Ukraina dalam pertukaran tahanan.

Keduanya pun harus bertemu dengan psikolog berpengalaman untuk membantu mereka menghadapi trauma atas hal tersebut.

Psikolog Anzhelika Yatsenko, 41 tahun, mengungkapkan kedua tentara itu mengatakan, pengalaman mereka lebih buruk dari neraka.

Ia mengatakan bahwa keduanya tak bisa memberitahu apa yang terjadi selama sebulan, namun mereka kemudian terbuka kepadanya.

“Jika ada neraka, maka ini lebih buruk daripada itu,” kata Yatsenko dikutip dari Express, Minggu (18/6/2023).

Ia mengatakan, dirinya tahu bahwa keduanya telah disiksa karena mereka jadi mudah berpikir untuk bunuh diri dan tentara yang termuda sudah mencoba melakukannya.

Yatsenko mengatakan bahwa ketika ia mendengar cerita mereka, ia langsung ke kamar mandi dan menangis.

Salah satu korban mengatakan kepadanya, ia tak tahu bagaimana mereka bisa selamat karena ada begitu banyak darah.

Mereka menjelaskan bagaimana seorang tentara Rusia menggandakan penghinaan dengan memberi tahu mereka bahwa pengebirian itu dilakukan agar mereka tak memiliki anak.

Tidakan tersebut digambarkan Yatsenko sebagai genosida.

Baca Juga: Serangan Balik Ukraina Semakin Intens, Kembali Bebaskan Desa di Zaphorizhia dari Tangan Rusia

Serelah perawatan, yang tertua dari tentara itu kembali bertugas di ketentraan Ukraina.

Hal itu mengikuti banyak laporan tentang militer Rusia dan taktik tidak manusiawi dan menjijikan yang diadopsi selama perang dengan Ukraina.

Dilaporkan para ahli PBB pada pekan lalu mengeklaim Rusia juga melakukan eksekusi dengan penghinaan, penyiksaan dengan sengatan listrik dan hooding.

Tujuan utama dari hooding adalah penghilangan sensorik selama interogasi, dan merupakan pelanggaran hukum internasional di bawah Konvensi Jenewa.

Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah

Sumber : Express


TERBARU