Putin Pamerkan Kekuatan dan Pertumbuhan Ekonomi Rusia Walau Dihajar Sanksi Barat di Konferensi SPIEF
Kompas dunia | 17 Juni 2023, 02:05 WIBRusia tidak menyediakan daftar bisnis asing yang menghadiri, tetapi program untuk lebih dari 100 diskusi panel menunjukkan mayoritas pembicara berasal dari Rusia.
Sementara salah satu sesi panel yang tercantum dalam program mempromosikan Rusia sebagai "pusat teknologi global," deskripsi lainnya secara tersirat mengakui isolasi ekonomi Moskow yang semakin meningkat sejak pasukan mereka memasuki Ukraina pada Februari lalu.
Putin juga dengan tegas mempertahankan pengiriman pasukan Rusia ke Ukraina dan mengulangi klaimnya bahwa pemerintah Ukraina adalah rezim neo-Nazi, meskipun Presiden Volodymyr Zelenskyy memiliki latar belakang Yahudi.
Baca Juga: Menlu BRICS Ingin Menjauh dari Barat, Gunakan Mata Uang selain Dolar AS dalam Perdagangan Dunia
"Teman-teman Yahudi saya mengatakan Zelenskyy bukan seorang Yahudi, tetapi memalukan bagi orang Yahudi," kata Putin, meskipun beberapa organisasi Yahudi diklaim media Barat telah memuji Zelenskyy.
Putin mengonfirmasi bahwa Rusia telah menggelar senjata nuklir taktis pertamanya di Belarus, sebuah rencana yang telah diumumkan sebelumnya, tetapi dia memberikan penilaian yang ambigu terkait dengan kesiapan Rusia untuk menggunakannya.
"Senjata nuklir diciptakan untuk menjamin keamanan kami dalam arti yang luas dan untuk mempertahankan eksistensi negara Rusia. Namun, pertama-tama, kami saat ini tidak punya kebutuhan seperti itu," kata Putin.
Namun, Putin menambahkan, "Tindakan ekstrem dapat digunakan jika ada ancaman terhadap kedaulatan Rusia. Dalam hal ini, kami pasti akan menggunakan semua kekuatan dan sarana yang dimiliki negara Rusia."
Putin juga menolak kemungkinan mengurangi persenjataan nuklir Rusia, sambil tertawa ringan saat dia menggunakan kata slang. "Kami punya lebih banyak senjata seperti itu daripada negara-negara NATO. Mereka tahu tentang hal itu, dan sepanjang waktu kami dianjurkan untuk memulai negosiasi tentang pengurangan. Persetan dengan mereka, seperti banyak dikatakan anak muda kita."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press