Kiev Diserang Hujan Rudal Rusia saat Delegasi Pemimpin Afrika Tiba di Ukraina
Kompas dunia | 17 Juni 2023, 01:05 WIBKIEV, KOMPAS.TV – Hujan peluru kendali (rudal) Rusia menyambut delegasi pemimpin Afrika yang tiba di Kiev, Ukraina, Jumat (16/6/2023). Kunjungan itu merupakan bagian dari misi yang bertujuan mengupayakan perdamaian antara Kiev dan Moskow.
Delegasi yang terdiri dari tim diplomatik tingkat tinggi itu berharap dapat membawa suara dari benua yang amat terdampak oleh perang Ukraina, termasuk meroketnya harga biji-bijian, ke atas meja perundingan.
“(Presiden Rusia Vladimir) Putin ‘membangun kepercayaan diri’ dengan meluncurkan serangan rudal terbesar di Kiev berminggu-minggu, tepat di tengah kunjungan para pemimpin Afrika di ibu kota kami,” ujar Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, dilansir dari The Moscow Times, Jumat (16/6).
Baca Juga: Anak 2 Tahun di Ukraina Tewas karena Serangan Udara, Rudal Rusia ke Kiev Berhasil Disergap
Delegasi Afrika tiba di Kiev menggunakan kereta dari Polandia pada Jumat pagi. Mereka memulai kunjungan di Bucha, sebuah kota di luar Kiev yang telah menjadi simbol dugaan kejahatan perang yang dilakukan Moskow.
Delegasi yang dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy termasuk tiga presiden, yakni Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Senegal Macky Sall, Presiden Zambia Hakainde Hichilema, ditambah mantan Presiden Komoro Azali Assoumani yang memimpin Uni Afrika. Para pemimpin Uganda, Mesir, dan Republik Kongo membatalkan kunjungan mereka di saat terakhir dan mengirim perwakilan.
Sesaat setelah kedatangan mereka di Kiev diumumkan, sirene serangan udara mengaung bergema di seluruh Kiev dan penjuru Ukraina, dan sistem pertahanan udara diaktifkan.
Baca Juga: Duh, Gudang Palang Merah Ukraina Dirudal Rusia, Bantuan Kemanusiaan Hangus
Angkatan Udara Ukraina menyatakan mereka telah menembak jatuh 12 rudal, termasuk enam rudal hipersonik Kinzhal.
Kementerian Dalam Negeri Ukraina tidak melaporkan adanya kerusakan, namun tiga orang disebut terluka.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu, benua Afrika mengalami dampak parah dengan meroketnya harga biji-bijian dan pupuk, pun dampak yang lebih luas pada perdagangan dunia.
Rusia ingin perang tetap berlanjut
Selain bertemu dengan Zelensky, para pemimpin Afrika juga dijadwalkan berkunjung ke St Petersburg dan bertemu Putin.
Namun, para pejabat Ukraina menyuarakan keraguan atas kunjungan para pemimpin Afrika itu. Menurut mereka, tak ada kemungkinan negosiasi dengan Rusia.
Baca Juga: Rudal Rusia Hancurkan Museum Ukraina, Dua Tewas dan 10 Terluka
Mereka menekankan bahwa Rusia tidak menghentikan serangan selama kunjungan para diplomat tingkat tinggi itu.
“Rudal Rusia adalah pesan untuk Afrika: Rusia ingin perang lebih banyak, bukan perdamaian,” ujar Kuleba.
Kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak menyebut bahwa Putin siap mengabaikan keamanan para pemimpin asing, dia tidak terlalu peduli, karena dia sepenuhnya merasakan impunitas.
“Kami ingat, rudal pun juga beterbangan saat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Bidan dan Sekjen PBB Antonio Guterres tiba di Ukraina,” kata Yermak.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : The Moscow Times