Presiden Lukashenko: Senjata Nuklir Rusia Tiba dan Siap Pakai di Belarusia Beberapa Hari ke Depan
Kompas dunia | 14 Juni 2023, 03:05 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Belarusia akan menerima senjata nuklir taktis dari Rusia dalam beberapa hari ke depan, karena semua persiapan sudah dilakukan terkait hal ini, kata Presiden Belarus Alexander Lukashenko, Selasa (13/6/2023).
"Semuanya sudah siap. Saya pikir beberapa hari akan berlalu, dan kita akan memiliki apa yang kita minta. Bahkan sedikit lebih," ujar Lukashenko seperti dikutip Tass.
Menurutnya, kondisi yang diciptakan untuk penyimpanan senjata ini sebanding dengan tindakan ketat yang dilakukan di ruang operasi.
Pihak Belarus telah mematuhi semua persyaratan, yang merupakan kejutan menyenangkan bagi Rusia, katanya. "Mereka bilang, 'Apakah mungkin?' Ya, mungkin," tegas Lukashenko.
"Kami telah menyiapkan segalanya dan sedang melaksanakan program yang telah kami rencanakan dengan Presiden Rusia," katanya.
Dia mengatakan bahwa pengisian beberapa sistem rudal Polonez Belarus dengan hulu ledak nuklir adalah salah satu proposal pertamanya kepada Rusia, tetapi ternyata itu hanya harapan belaka. Oleh karena itu, keputusan diambil untuk mentransfer senjata nuklir taktis dengan terlebih dahulu mempersiapkan fasilitas penyimpanannya.
Pada tanggal 25 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan, atas permintaan Minsk, Moskow akan menggelar senjata nuklir taktisnya di Belarus, seperti yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) di wilayah sekutunya.
Seperti yang ditunjukkan oleh pemimpin Rusia, pembangunan fasilitas penyimpanan senjata nuklir taktis di Belarus akan selesai pada tanggal 1 Juli.
Baca Juga: Rusia dan Belarusia Teken Perjanjian Penempatan Senjata Nuklir di Belarusia, Kendali Tetap di Moskow
Moskow telah memberikan Minsk sistem rudal taktis Iskander, yang mampu membawa senjata nuklir, dan telah membantu Minsk memperbarui pesawat militer untuk membawa senjata khusus. Selain itu, awak misil dan pilot Belarus telah menjalani pelatihan di Rusia.
Pengimplementasian senjata nuklir Rusia di Belarus akan dimulai segera setelah fasilitas untuknya siap pada tanggal 7-8 Juli, kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan dengan rekan Belarusnya di Sochi pada tanggal 9 Juni.
Belarus akan berfokus pada produksi massal roket 122mm sebagai bagian dari program lokalisasinya produksi amunisi, kata Ketua Komite Industri Militer Negara Dmitry Pantus pada hari Selasa.
Lukashenko mengatakan dia tidak akan ragu untuk memerintahkan penggunaan senjata nuklir taktis Rusia yang akan ditempatkan di Belarus jika negaranya menghadapi agresi, seperti dilaporkan oleh Associated Press, Selasa (13/6/2023).
Tahun ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan rencana penempatan senjata nuklir jarak pendek di sekutu Moskow, Belarus, yang secara luas dianggap sebagai peringatan bagi Barat karena mereka meningkatkan dukungan militer untuk Ukraina.
"Jangan sampai saya harus membuat keputusan untuk menggunakan senjata-senjata itu hari ini, tetapi tidak akan ada keraguan jika kita menghadapi agresi," kata Lukashenko, yang dikenal karena pernyataan kerasnya, dalam komentarnya yang dirilis oleh kantornya. Pejabat Rusia tidak segera memberikan komentar atas pernyataan Lukashenko.
Lukashenko menekankan dialah yang meminta Putin menempatkan senjata nuklir Rusia di Belarus, berargumen langkah tersebut diperlukan untuk mencegah potensi agresi.
"Saya percaya tidak ada yang ingin berperang melawan negara yang memiliki senjata-senjata itu," kata Lukashenko. "Itu adalah senjata-senjata untuk mencegah."
Baca Juga: Ukraina Tuduh Rusia Rencanakan Bencana Nuklir untuk Cegah Serangan Balik
Putin mengatakan dalam pertemuan dengan Lukashenko hari Jumat bahwa pekerjaan pembangunan fasilitas untuk senjata nuklir tersebut akan selesai pada 7-8 Juli, dan senjata-senjata nuklir itu akan segera dipindahkan ke wilayah Belarus setelah itu.
Lukashenko hari Selasa mengatakan "semuanya sudah siap" untuk penempatan senjata nuklir Rusia, dan menambahkan "hanya butuh beberapa hari bagi kita untuk mendapatkan apa yang telah kami minta dan bahkan sedikit lebih."
Senjata nuklir taktis dimaksudkan untuk menghancurkan pasukan musuh dan senjata di medan perang. Mereka memiliki jangkauan yang relatif pendek dan daya ledak yang jauh lebih rendah daripada hulu ledak nuklir yang dipasang pada misil balistik antarbenua yang mampu menghancurkan seluruh kota.
Lukashenko mengatakan Belarus tidak membutuhkan senjata nuklir strategis Rusia untuk ditempatkan di wilayahnya. "Apakah saya akan berperang melawan Amerika Serikat? Tidak," katanya.
Namun, pemimpin Belarus menambahkan negaranya sedang mempersiapkan fasilitas untuk peluru kendali berhulu ledak nuklir antarbenua, hanya untuk jaga-jaga.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : TASS / Associated Press