Amerika Serikat Benarkan China Punya Pusat Mata-mata di Kuba Sejak Tahun 2019
Kompas dunia | 12 Juni 2023, 07:43 WIBPara pejabat China memantau lokasi yang meliputi Samudera Atlantik, Amerika Latin, Timur Tengah, Asia Tengah, Afrika, dan Indo-Pasifik.
Upaya tersebut termasuk melihat fasilitas pengumpulan yang sudah ada di Kuba, dan China melakukan peningkatan terhadap operasi mata-matanya di pulau tersebut pada tahun 2019, kata pejabat tersebut.
Hubungan antara Amerika Serikat dan China tegang sepanjang masa pemerintahan Biden dan mungkin mencapai titik terendah tahun lalu setelah kunjungan Ketua DPR saat itu, Nancy Pelosi, ke Taiwan yang diperintah secara demokratis.
Kunjungan tersebut, yang merupakan kunjungan pertama oleh Ketua Kongres yang sedang menjabat sejak Newt Gingrich pada tahun 1997, menyebabkan China meluncurkan latihan militer di sekitar Taiwan.
Baca Juga: Eks Deputi Gubernur Bank Sentral China Dinyatakan Bersalah atas Korupsi, Tukar Kekuasaan dengan Seks
Hubungan AS-China semakin tegang awal tahun ini setelah AS menembak jatuh balon mata-mata China yang telah melintasi Amerika Serikat.
Beijing juga marah dengan singgahnya Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di AS bulan lalu yang mencakup pertemuan dengan Ketua Kongres Kevin McCarthy. Ketua Kongres AS menyambut pemimpin Taiwan di Perpustakaan Presiden Ronald Reagan di selatan California.
Meski begitu, Gedung Putih ingin melanjutkan komunikasi tingkat tinggi antara kedua belah pihak.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken berencana melakukan perjalanan ke China minggu depan, perjalanan yang dibatalkan saat balon mata-mata tersebut terbang di atas AS.
Blinken diharapkan akan berada di Beijing pada tanggal 18 Juni untuk pertemuan dengan pejabat tinggi China, menurut pejabat AS yang berbicara pada hari Jumat dengan syarat anonimitas karena Departemen Luar Negeri maupun Kementerian Luar Negeri China belum mengkonfirmasi perjalanan tersebut.
Direktur CIA William Burns bertemu dengan rekan sejawatnya di Beijing bulan lalu. Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, bertemu dengan rekan sejawatnya China di Wina selama dua hari pada bulan Mei dan menyatakan bahwa pemerintahan ingin meningkatkan komunikasi tingkat tinggi dengan pihak China.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin baru-baru ini berbicara singkat dengan Li Shangfu, menteri pertahanan nasional China, dalam makan malam pembukaan forum keamanan di Singapura. China sebelumnya menolak permintaan Austin untuk pertemuan di sela-sela forum tersebut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Associated Press