> >

Kemungkinan Nasib Donald Trump ke Depan Usai Dakwaan Menyimpan Dokumen Rahasia Negara tanpa Hak

Kompas dunia | 11 Juni 2023, 07:40 WIB
Donald Trump didakwa dalam 37 tuduhan mengenai kelalaian dalam penanganan dokumen rahasia negara di properti miliknya di Florida. Terungkap ringkasan tuduhan, penyelidikan jaksa khusus, dan bagaimana kasus Trump berbeda dengan kasus politisi lain yang diketahui menyimpan dokumen rahasia. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Donald Trump didakwa dalam 37 tuduhan mengenai kelalaian dalam penanganan dokumen rahasia negara di properti miliknya di Florida. Hal ini merupakan ancaman hukum yang paling serius bagi Trump, yang terjadi kurang dari tiga bulan setelah dia didakwa di New York dalam 34 tuduhan kejahatan serius terkait pemalsuan catatan bisnis.

Berikut ringkasan tuduhan, penyelidikan jaksa khusus, dan bagaimana kasus Trump berbeda dengan kasus politisi lain yang diketahui menyimpan dokumen rahasia:

Baca Juga: Trump Hadapi 37 Dakwaan, Terungkap Membocorkan Rencana dan Peta Militer Sensitif

Dokumen sangat rahasia dan sensitif Amerika Serikat disimpan di kamar mandi kediaman Trump di Miami. Donald Trump didakwa dalam 37 tuduhan mengenai kelalaian dalam penanganan dokumen rahasia negara di properti miliknya di Florida. Terungkap ringkasan tuduhan, penyelidikan jaksa khusus, dan bagaimana kasus Trump berbeda dengan kasus politisi lain yang diketahui menyimpan dokumen rahasia. (Sumber: AP Photo)

Apa Saja Dakwaan terhadap Trump

Trump dihadapkan pada 37 tuduhan terkait penyalahgunaan dokumen rahasia, sesuai dengan dakwaan yang diungkapkan pada Jumat. Tuduhan tersebut mencakup penahanan informasi klasifikasi, penghalangan keadilan, dan membuat pernyataan palsu, serta kejahatan lainnya.

Trump dituduh menyimpan dokumen yang berkaitan dengan "senjata nuklir di Amerika Serikat" dan "kemampuan nuklir dari negara asing," serta dokumen-dokumen dari briefing intelijen Gedung Putih, termasuk beberapa dokumen yang merinci kemampuan militer Amerika Serikat dan negara lain, sesuai dengan dakwaan tersebut.

Jaksa menuduh Trump memperlihatkan dokumen-dokumen tersebut kepada orang-orang yang tidak memiliki izin keamanan untuk memeriksanya, dan kemudian mencoba menyembunyikan dokumen-dokumen tersebut dari pengacaranya sendiri saat mereka berusaha memenuhi tuntutan federal untuk menemukan dan mengembalikan dokumen-dokumen tersebut.

Tuduhan paling serius dapat dikenai hukuman penjara hingga 20 tahun.

Setelah meninggalkan jabatannya pada tahun 2021, mantan presiden tersebut dikabarkan memperlihatkan peta operasi militer di negara asing kepada seseorang yang bekerja untuk komite aksinya, menurut dakwaan.

Pada kesempatan lain pada tahun yang sama, Trump memperlihatkan rencana serangan militer kepada seorang penulis, seorang penerbit, dan dua stafnya, yang semuanya tidak punya izin keamanan.

Ini Reaksi Trump terkait Dakwaan Serius Terhadapnya

Trump, melalui aplikasi Truth Social miliknya pada hari Kamis, menyebut dakwaannya sebagai "HARI GELAP bagi Amerika Serikat." Dalam unggahan video, dia mengatakan, "Saya tidak bersalah dan kami akan membuktikannya dengan sangat, sangat tegas dan mudah-mudahan dengan cepat."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU