> >

Pesawat Jatuh usai Langgar Zona Larangan Terbang di AS hingga Dikejar Jet F-16

Kompas dunia | 5 Juni 2023, 19:53 WIB
Ilustrasi. Sebuah pesawat Cessna Citation yang nekat menerobos zona larangan terbang di Washington D.C., Amerika Serikat (AS), dilaporkan jatuh di kawasan pergunungan negara bagian Virginia, Minggu (4/6/2023). (Sumber: Shutterstock)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Sebuah pesawat Cessna Citation yang nekat menerobos zona larangan terbang di Washington D.C., Amerika Serikat (AS), dilaporkan jatuh di kawasan pegunungan negara bagian Virginia, Minggu (4/6/2023).

Pihak terkait melaporkan penumpang pesawat tersebut tidak ada yang selamat.

Pesawat sipil tersebut dilaporkan tidak bisa dihubungi dan tidak menuruti perintah otoritas terkait. Komando Pertahanan Udara Amerika Utara (NORAD) pun terpaksa menerjunkan satu unit F-16 untuk mengejarnya.

Jet tempur yang mengejar pesawat itu sempat menyita perhatian karena mengeluarkan sonic boom nyaring di sekitar kawasan ibu kota AS.

Seorang pejabat AS yang enggan disebutkan namanya menyebut militer berupaya menghubungi pilot pesawat itu via transmisi radio, tetapi tidak berbalas.

Baca Juga: Momen Bersejarah Pesawat Terbesar di Dunia Mendarat di Bali, Sekali Angkut Muat 615 Penumpang

Militer AS mengerahkan jet tempur usai pesawat Cessna itu melintasi kawasan sekitar Gedung Capitol, tempat Kongres AS berada.

Pesawat ini dilaporkan lepas landas dari negara bagian Tennessee, melintasi zona-zona sensitif di Washington, lalu jatuh di kawasan pergunungan dekat Montebello, Virginia.

Belum diketahui mengapa pesawat Cessna tersebut tidak merespons transmisi radio. Belum ada informasi mengenai jumlah atau identitas penumpang.

"Selama kejadian ini, pesawat NORAD menggunakan flare, yang terlihat oleh masyarakat, sebagai upaya menarik perhatian dari pilot," demikian keterangan NORAD, seperti dilansir Associated Press, Senin (5/6).

Sebelum jatuh, berdasarkan data pelacakan pesawat yang tersedia, pesawat itu kehilangan ketinggian dengan rerata 30.000 kaki per menit.

Kepolisian Virginia pun segera menuju lokasi jatuhnya pesawat dan melaporkan tidak ada penyintas yang ditemukan.

Pesawat Cessna yang jatuh tersebut terdaftar milik perusahaan Encore Motors of Melbourne Inc. yang berbasis di Florida.

Pemimpin perusahaan itu, John Rumpel, menyebut bahwa putrinya, cucunya yang berusia 2 tahun, asisten rumah tangga, dan seorang pilot naik pesawat tersebut.

Pria yang merupakan mantan pilot itu menduga pesawat kehilangan tekanan udara. Ia pun mengira pihak berwenang belum menemukan lokasi jatuhnya pesawat.

"Saya pikir mereka belum menemukan bangkai pesawatnya. Itu turun dengan kecepatan 20.000 kaki per menit, tidak ada orang yang bisa selamat dari kecelakaan dengan kecepatan seperti itu," kata Rumpel.

Baca Juga: Swedia Pertimbangkan Kesempatan bagi Pilot Ukraina Mencoba Jet Tempur JAS 39 Gripen

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU