> >

Terpilih Lagi Jadi Presiden Turki, Erdogan Dilantik Sabtu, Minggu Pilih Kabinet, Senin Segera Kerja

Kompas dunia | 31 Mei 2023, 22:30 WIB
Presiden terpilih Turki, Recep Tayyip Erdogan akan dilantik pada tanggal 3 Juni, sementara pemerintahan baru negara tersebut mungkin akan dilantik pada hari berikutnya, dan Senin depan langsung mulai bekerja. (Sumber: AP Photo/Ali Unal)

"Kedua putaran pemilihan diadakan dengan kematangan demokratis dan kami telah melihat partisipasi pemilih yang mencapai rekor, mendekati 90%," kata Erdogan. Presiden mengulangi terima kasihnya kepada semua warga negara yang memberikan suara untuknya dan rivalnya, Kemal K l çdaro lu.

Baca Juga: Dapat Mandat Baru, Barat Melihat Erdogan Akan Lanjutkan Pelibatan Turki dengan Rusia dan Barat

Para pendukung Presiden Turki dan capres dari Aliansi Rakyat, Recep Tayyip Erdogan, berkumpul di Istanbul, Minggu, 28 Mei 2023. Presiden terpilih Turki, Recep Tayyip Erdogan, akan dilantik pada tanggal 3 Juni, sementara pemerintahan baru negara tersebut mungkin akan dilantik pada hari berikutnya, dan Senin depan langsung mulai bekerja. (Sumber: AP Photo/Emrah Gurel)

"Anda harus menganalisis kegembiraan di jalan-jalan pada malam pemilihan. Ini adalah pemilihan takdir. Sekali lagi, kebijaksanaan rakyat Anatolia berhasil mengatasi plot rekayasa politik. Upaya untuk mempengaruhi politik melalui kelompok teroris gagal," ujar Erdogan.

"Demokrasi Turki dan rakyat adalah pemenang utama dalam pemilihan ini. Setiap warga negara yang merasa memiliki ikatan dengan tanah ini adalah pemenang. Setiap warga negara yang menjamin pelaksanaan pemungutan suara yang baik meski adanya provokasi adalah pemenang."

"Para korban gempa 6 Februari yang mengalami penghinaan yang menjijikkan karena pilihan politik mereka adalah pemenang," katanya, merujuk pada penghinaan yang ditujukan oleh pendukung oposisi kepada orang-orang di provinsi yang terkena gempa yang dengan mayoritas memberikan suara untuk Erdo an.

Presiden juga menyebut warga negara Turki yang tinggal di luar negeri sebagai "pemenang" karena mereka tidak tunduk pada ancaman pendukung kelompok teroris di Eropa dan memberikan suara mereka.

"Setiap orang yang tertindas di luar negeri yang mendoakan negara kita, meneteskan air mata untuknya, adalah pemenang," katanya.

 

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : TASS / Daily Sabah


TERBARU