Paramiliter Sudan Kian Brutal, Bakar dan Hancurkan Seluruh Desa di Darfur
Kompas dunia | 29 Mei 2023, 13:35 WIBHal itu terlihat dari garis hitam yang bisa dilihat dari luar angkasa.
Nyala sendiri telah mengalami mati lampu sporadik dan menghubungi masyarakat yang berada di dalam kota itu sangat sulit, karena kebanyakan komunikasi telah diputus.
“RSF menyerbu kota dengan lusinan truk yang dipasangkan dengan senjata, dan sebagian besar motor,” kata jurnalias lokal, Essa Daffalah.
Ia juga menambahkan pada Jumat (19/5/2023), kantor LSM dan toko-toko telah dijarah.
Baca Juga: AS dan Arab Saudi Desak Gencatan Senjata Sudan Diperpanjang, Rilis Pernyataan Bersama
“Rumah sakit menjadi kosong karena berada di zona pertempuran, dan banyak apotek dijarah,” ucapnya.
“Semua area pemukiman di Nyala telah sepenuhnya terkunci dengan barikade dan parit yang digali, sehingga para milisi tak bisa memasuki distrik pemukiman,” tambahnya.
Area ini juga telah kesulitan untuk menolong ratusan ribu orang yang telah dipindahkan karena konflik lainnya.
Seorang aktivis lokal di Nyala mengatakan lebih dari 600.000 pengungsi, yang bergantung sepenuhnya pada bantuan kemanusiaan, tidak menerima bantuan selama 40 hari karena pertempuran yang berlangsung.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : BBC