Panas, China Hadapi Israel Desak Hentikan Provokasi dan Perambahan Tanah Palestina
Kompas dunia | 26 Mei 2023, 12:18 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - China menghadapi Israel dan mendesak negara zionis itu menghentikan provokasi dan perambahan tanah Palestina dan sumber dayanya.
Itu menjadi teguran keras China terhadapi pemukiman ilegal di Tepi Barat dan kunjungan situs suci baru-baru ini oleh pejabat ekstremis Israel.
Duta Besar China untuk PBB, Geng Shuang mendesak Israel untuk melakukan deeskalasi tensi, yang saat ini tengah meninggi di Yerusalem.
Ketegangan berkobar di Yerusalem sejak Israel menandatangani perintah untuk membuka jalan lebih banyak untuk pemukim Israel di Tepi Barat, pekan lalu.
Baca Juga: UEA Malu Normalisasi Hubungan dengan Israel: Tak akan Ada Negara Arab Lain yang Bakal Melakukannya
Situasi semakin memburuk setelah Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir yang dikenal sebagai sayap kanan jauh, menegaskan Israel yang berkuasa saat mendatangi area Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Masjid Al-Aqsa merupakan tempat suci ketiga bagi umat Islam, dan Palestina melihat tempat suci tersebut sebagai simbol nasional.
Pada pengarahan PBB tentang Timur Tengah, Rabu (24/5/2023), Geng mengatakan Israel harus menghormati status quo di situs sejarah tempat suci agama di Yerusalem.
Ia pun mendesak agar Israel segera menghentikan perluasan permukiman ilegal di wilayah pendudukan.
Geng juga menyerukan agar kekerasan terhadap warga Palestina diakhiri.
Ia juga meminta Israel untuk segera mengangkat blokade di Jalur Gaza untuk memastikan pergerakan orang dan pasokan.
“Menegakkan status quo sejarah tempat suci agama, menghentikan perluasan pemukiman, dan menghormati hukum kemanusiaan internasional adalah persyaratan mendasar untuk mencegah eskalasi ketegangan yang berulang antara Palestina dan Israel,” ujar Geng dikutip dari South China Morning Post.
Baca Juga: Mobilnya Tabrak Gerbang Kediaman Perdana Menteri Inggris, Seorang Pria Ditangkap
“Pihak-pihak yang berkepentingan berkewajiban untuk mengimplementasikannya dan tak boleh menggunakan sebagai alat tawar-menawar. Komunitas internasional memiliki tanggung jawab untuk memastikan implementasinya dan tidak boleh acuh tak acuh,” ujarnya.
Geng pun menegaskan China dengan tegas akan melanjutkan dukungan terhadap rakyat Palestina, dan tujuan mereka yang adil untuk memulihkan hak-hak nasional mereka yang sah.
Pada kesempatan tersebut, Geng tampaknya juga membidik Amerika Serikat (AS).
Hal itu berkaitan dengan langkah AS yang memblokir pernyataan China saat memimpin Dewan Keamanan PBB, Mei lalu, yang mengutuk konflik di jalur Gaza antara pasukan Israel dan kelompok Jihad Islam Palestina.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : South China Morning Post