> >

Pemimpin Wagner Ungkap Pasukanya Mulai Mundur dari Bakhmut, Sebut 10.000 Napi Rusia Tewas

Kompas dunia | 26 Mei 2023, 09:53 WIB
Prigozhin mengatakan lebih dari 20.000 prajurit Wagner tewas bertempur di Bakhmut, dengan sekitar 20% dari 50.000 narapidana Rusia yang direkrut tewas (Sumber: Kiev Post)

BAKHMUT, KOMPAS.TV - Pemimpin tentara bayaran Rusia kelompok Wagner, Yevgeny Prigozhin menegaskan pasukannya sudah mulai mundur dari Bakhmut.

Penarikan mundur pasukan tersebut diungkapkan Prigozhin pada Kamis (25/5/2023).

Ia juga menambahkan pemunduran pasukannya bakal selesesai seluruhnya pada 1 Juni mendatang.

“Kami telah menarik mundur pasukan dari Bakhmut,” kata Prigozhin pada video yang diposting di Telegram seperti dikutip dari Deutsche Welle.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Tenyata Hadapi Ancaman Pembunuhan saat Kunjung AS Pada 1983

“Mulai dari hari, 25 Mei pukul lima pagi, hingga 1 Juni, kebanyakan unit akan ditempatkan kembali di kamp-kamp di belakang. Kami menyerahkan posisi kami kepada militer,” tambahnya.

Prigozhin mengumumkan telah merebut Bakhmut pada Sabtu (20/5), setelah pertempuran panjang dan berdarah.

 

Ia juga mengungkapkan sekitar 10.000 napi Rusia yang direkrutnya untuk berperang di Ukraina telah terbunuh di medan perang.

Namun, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar mengatakan Rusia hanya mengganti unit Wagner dengan tentara reguler di luar kita Bakhmut.

Tetapi, kelompok tentara bayaran tersebut tetap ada di dalam kota tersebut.

Baca Juga: Iran Perkenalkan Rudal Balistik Terbaru di Tengah Ketegangan dengan Barat soal Nuklir

Militer Ukraina menegaskan bahwa mereka masih mengontrol di beberapa tempat di luar kota Bakhmut.

Sementara itu, Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak pada Rabu (24/5) menegaskan serangan balik Kiev ke tentara Rusia tengah dijalankan.

“Serangan balik telah dilakukan selama beberapa hari,” ujarnya.

“Ini merupakan peperangan yang intens sepanjang perbatasan 1.500km. Aksi kami sudah dimulai,” tambahnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Deutsche Welle


TERBARU