Putin: Tatanan Dunia Model Neokolonialisme Sudah Rongsokan, Kini Dunia Sudah Multipolar dan Setara
Kompas dunia | 25 Mei 2023, 05:35 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia bersama dengan negara-negara lain akan dengan pasti mencapai tatanan dunia yang adil, sementara model tatanan dunia di mana segelintir negara bisa terus berkembang atas biaya negara lain, atau model neokolonialisme, kini sudah jadi rongsokan.
Pernyataan tersebut ditegaskan Presiden Rusia Vladimir Putin saat menyambut para peserta Pertemuan Internasional ke-11 Pejabat Tingkat Tinggi yang Bertanggung Jawab atas Masalah Keamanan, seperti dilaporkan oleh Tass, Rabu (24/5/2023).
"Saya yakin bahwa bersama-sama, kita akan mencapai terbentuknya dunia multipolar yang lebih adil, sementara ideologi eksepsionalisme serta sistem neokolonial yang mendasari eksploitasi sumber daya seluruh dunia, akan dengan pasti meredup ke masa lalu," katanya.
Pemimpin Rusia itu meyakinkan pejabat keamanan luar negeri bahwa Rusia siap terlibat dalam tingkat interaksi terdekat dengan semua negara yang berkepentingan dalam upaya untuk melawan ancaman bersama dan mengatasi tantangan yang dihadapi umat manusia saat ini.
"Kami sangat menghargai fakta bahwa Rusia punya banyak sekutu dan mitra di berbagai wilayah dan benua. Kami dengan tulus menghargai hubungan historis yang kuat, bersahabat, dan saling percaya dengan negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin, dan kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk memperkuat hubungan tersebut," kata Putin.
Secara terpisah, Putin berbicara tentang pentingnya konferensi ini untuk situasi global, mencatat bahwa selama bertahun-tahun, interaksi rutin antara pejabat keamanan yang bertujuan untuk berbagi keahlian dan penilaian mereka telah terbukti bermanfaat dan relevan, dan berperan penting dalam menyelesaikan isu-isu kunci keamanan regional dan global serta stabilitas strategis.
Presiden Rusia juga mencatat pertemuan tersebut sangat intensif dan substansial. Di atas segalanya, peserta pertemuan akan membahas situasi global saat ini dan prospek perkembangannya, serta menganalisis ancaman kontemporer yang paling mendesak.
"Di antaranya adalah terorisme internasional, ekstremisme, perdagangan senjata dan narkoba ilegal, kejahatan lintas negara dan migrasi ilegal. Dan, tentu saja, masalah yang berkaitan dengan keamanan pangan dan informasi," ungkap pemimpin Rusia tersebut.
Putin berharap bahwa pertemuan ini akan konstruktif dan membawa hasil yang bermanfaat, sambil membantu menentukan metode dan area baru untuk kerja sama praktis "untuk kepentingan negara dan rakyat, dan demi perdamaian dan stabilitas di planet ini."
Baca Juga: Pengakuan Erdogan, Turki Miliki Hubungan Spesial dengan Putin
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Tass