> >

Erdogan: Turki akan Jawab Kampanye Hitam Media Barat dalam Pemilihan Presiden Putaran Kedua 28 Mei

Kompas dunia | 24 Mei 2023, 07:30 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Senin (22/5/2023) mengkritik media-media Barat yang baru-baru ini mencoba mempengaruhi opini publik dengan judul-judul mengenai pemilihan presiden di Turki. Erdogan menambahkan Barat tidak suka karena Turki membasmi terorisme, dan mengatakan Barat terganggu dengan kemajuan Turki dalam industri pertahanan. (Sumber: Anadolu)

ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Senin (22/5/2023) mengkritik media-media Barat yang baru-baru ini mencoba mempengaruhi opini publik dengan judul-judul mengenai pemilihan presiden di Turki.

"Kami telah mencapai sebagian besar kemajuan demokrasi kami di Turki dengan melawan judul-judul berita," kata pemimpin Turki tersebut dalam wawancara langsung dengan stasiun televisi nasional TRT Haber, seperti dikutip Anadolu, Selasa (23/5/2023).

Erdogan menambahkan, Barat tidak menyukai Turki karena Turki membasmi terorisme. "Dalam perang melawan terorisme, kami selalu dibiarkan sendirian. Kami bangkit dengan kemampuan dan daya upaya kami sendiri," ujarnya.

Erdogan juga mengatakan Barat terganggu dengan kemajuan Turki dalam industri pertahanan.

"Apa mereka suka dengan Turki yang semakin kuat dalam industri pertahanan? Tentu saja mereka tidak menyukai kita. Mereka tidak akan menyukai kita karena kita tidak lagi membeli senjata atau amunisi dari mereka. Bangsa saya memberikan jawaban ini kepada mereka pada tanggal 14 Mei. Saya berharap bahwa pada tanggal 28 Mei, mereka akan melakukannya lagi," ujarnya.

"Anda pernah mendengar keluhan dari Azerbaijan, Qatar, dan Libya karena usaha kami? Tidak. Ketika kita melihat siapa yang terganggu dengan keberhasilan kami, kita dapat melihat dengan lebih jelas siapa teman dan siapa musuh," tambah Erdogan.

Baca Juga: Semakin Panas, Erdogan dan Kilicdaroglu Saling Klaim Bakal Menang di Pemilu Turki

Para pendukung Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Senin (22/5/2023) mengkritik media-media Barat yang baru-baru ini mencoba mempengaruhi opini publik dengan judul-judul mengenai pemilihan presiden di Turki. Erdogan menambahkan Barat tidak suka karena Turki membasmi terorisme, dan mengatakan Barat terganggu dengan kemajuan Turki dalam industri pertahanan. (Sumber: AP Photo/Khalil Hamra)

Jutaan pemilih pergi ke tempat pemungutan suara pada tanggal 14 Mei untuk memilih presiden negara dan parlemen sebanyak 600 kursi.

Aliansi Rakyat Erdogan memenangkan mayoritas di parlemen, sementara pemilihan presiden menuju putaran kedua tanggal 28 Mei.

Erdogan akan menghadapi Kemal Kilicdaroglu, pemimpin Partai Rakyat Republikan (CHP) sebagai kandidat utama oposisi dan calon bersama untuk Aliansi Bangsa enam partai, dalam pemungutan suara putaran kedua.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu


TERBARU