> >

Korban Tewas Penembakan Massal di Nigeria Capai 80 Orang, Termasuk 3 Staf Kedutaan AS

Kompas dunia | 19 Mei 2023, 05:35 WIB
Jumlah korban tewas akibat serangan puluhan penyerang di dataran rendah Nigeria tengah utara mencapai 80 orang termasuk empat staf Kedutaan Besar Amerika Serikat, kata otoritas setempat hari Kamis (18/5/2023) (Sumber: USA Today)

Dalam pernyataan, Wakil Gubernur Plateau, Sonni Tyoden, mengutip para kepala suku setempat yang dia temui saat mengunjungi wilayah yang terkena dampak, bahwa setidaknya 10 desa menjadi sasaran dalam serangan tersebut.

Penduduk setempat mengatakan serangan itu dilakukan oleh para penggembala setelah seorang penduduk mengeluh bahwa kebun pisangnya telah dihancurkan oleh ternak mereka.

Baca Juga: Kelompok Bersenjata Serang Penduduk Desa di Nigeria, 29 Orang Tewas

Jumlah korban tewas akibat serangan puluhan penyerang di dataran rendah Nigeria tengah utara mencapai 80 orang termasuk empat staf Kedutaan Besar Amerika Serikat, kata otoritas setempat hari Kamis (18/5/2023) (Sumber: Barron/France24)

Para korban selamat mengatakan kepada AP bahwa para penyerang datang dalam jumlah besar dan tersebar di seluruh desa, membakar rumah sambil menembaki orang-orang.

"Ketegangan melanda di mana-mana. Mereka membacok beberapa orang dan menembaki yang lain," kata Yaputat Pokyes, salah satu korban selamat.

Banyak penduduk telah melarikan diri dari wilayah tersebut sementara yang terluka sedang dirawat di berbagai rumah sakit, katanya.

Penduduk juga mengatakan pasukan keamanan baru tiba setelah serangan berlangsung selama satu hari, mengulangi kritik dari para analis bahwa pasukan keamanan terkadang lambat merespons ketika kekerasan terjadi.

Confidence MacHarry, dari perusahaan keamanan SBM Intelligence yang berbasis di Lagos, mengatakan pasukan keamanan Nigeria tidak mampu mencegah atau merespons dengan cepat serangan-serangan seperti itu karena sistem peringatan dini mereka tidak efektif dan mereka kekurangan persenjataan dan personel untuk mencegah serangan-serangan tersebut.

"Untuk sistem peringatan dini dapat berfungsi, kita seharusnya mendapatkan laporan tentang serangan yang akan datang dan mekanisme respons untuk mencegah terjadinya serangan," kata MacHarry.

Sementara itu, polisi yang sedang menyelidiki serangan mematikan terpisah di negara bagian Anambra di tenggara mengatakan dua tersangka telah ditangkap. Serangan terhadap konvoi AS hari Selasa diduga dilakukan oleh separatis kekerasan di wilayah tersebut.

Jumlah korban tewas juga meningkat dari empat menjadi tujuh, termasuk tiga staf Kedutaan Besar Amerika Serikat dan empat petugas polisi, kata Echeng Echen, kepala kepolisian di Anambra.

"Komando kepolisian negara bagian dan lembaga keamanan lainnya bekerja keras, berkolaborasi dengan Pemerintah Negara Bagian Anambra, untuk mencari dan menyelamatkan (dua) pejabat yang hilang" bersama kedutaan, kata Echeng.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU