> >

Gaspol, Presiden Suriah Bashar Al-Assad Diundang Hadir di KTT Iklim COP28 oleh Uni Emirat Arab

Kompas dunia | 17 Mei 2023, 01:05 WIB
Presiden Suriah, Bashar Al Assad. Presiden Suriah Bashar al-Assad, menerima undangan resmi untuk hadir di KTT iklim COP28 yang akan datang di Dubai akhir tahun 2023 ini. (Sumber: SANA via AP, File)

DUBAI, KOMPAS.TV - Presiden Suriah Bashar al-Assad menerima undangan resmi untuk hadir di KTT iklim COP28 yang akan datang di Dubai akhir tahun ini usai negaranya kembali menjadi anggota Liga Arab, seperti laporan Associated Press, Selasa (16/5/2023), mengutip kantor berita resmi Suriah SANA.

Undangan untuk Assad hadir di KTT iklim ini datang ketika Suriah resmi diterima kembali di Liga Arab Senin malam (15/5/2023) dan Assad dijadwalkan akan hadir di KTT Liga Arab hari Jumat ini di Jeddah, Arab Saudi, setelah lama diasingkan dari politik regional.

Tindakan keras pemerintahan Assad terhadap para demonstran dalam pemberontakan Musim Semi Arab tahun 2011 yang menantang kekuasaannya berubah menjadi perang saudara dan menjadi konflik regional.

Perang tersebut telah menewaskan setengah juta orang dan mengungsi setengah dari populasi Suriah.

Undangan Assad datang dalam bentuk surat dari pemimpin Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

Kantor berita tersebut memublikasikan gambar-gambar Assad saat membaca surat tersebut bersama seorang diplomat Uni Emirat Arab di Damaskus.

Uni Emirat Arab juga memutuskan hubungan dengan Assad, namun lambat laun mengembalikan hubungan tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Suriah Mulai Aktif di Liga Arab Setelah Vakum 11 Tahun, Utus Pejabat Tinggi Hadiri Persiapan KTT

Rekaman Simon Kofe atas pidatonya untuk KTT Iklim PBB COP26. Presiden Suriah Bashar al-Assad, menerima undangan resmi untuk hadir di KTT iklim COP28 yang akan datang di Dubai akhir tahun 2023 ini. (Sumber: Twitter)

Menanggapi hal tersebut, kantor Uni Emirat Arab yang mengatur konferensi iklim mendatang mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa acara tersebut merupakan "kesempatan penting bagi dunia untuk bersatu, melakukan koreksi, dan mendorong kemajuan dalam mencapai tujuan dan ambisi dari Perjanjian Iklim Paris."

"Pembicaraan COP28 berkomitmen untuk proses COP yang inklusif yang menghasilkan solusi transformasional," tambah pernyataan tersebut. "Hal ini hanya bisa terjadi jika kita melibatkan semua pihak."

Suriah merupakan pihak yang tergabung dalam Perjanjian Iklim Paris, serta Protokol Kyoto.

Para ilmuwan mengaitkan kekeringan di Suriah yang dimulai pada tahun 2007 dengan perubahan iklim, menyatakan bahwa hal tersebut kemungkinan berperan dalam konflik tersebut.

Namun, undangan Assad kemungkinan akan meningkatkan sorotan terhadap Uni Emirat Arab menjelang penyelenggaraan pembicaraan tersebut.

Para aktivis telah mengkritik Uni Emirat Arab karena mencalonkan kepala perusahaan minyak negara sebagai presiden konferensi tersebut.

Perusahaan tersebut memiliki rencana untuk meningkatkan produksi minyak mentah dan gas alam, bahan bakar fosil yang menghasilkan lebih banyak karbon dioksida yang menahan panas, yang harapannya ingin dibatasi oleh negosiasi PBB.

 

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press/SANA


TERBARU