> >

NATO Ingin Jamin Keamanan Ukraina, tapi Khawatir Terlibat Perang Nuklir dengan Rusia

Kompas dunia | 16 Mei 2023, 02:00 WIB
Sekjen PBB Jens Stoltenberg bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev, Kamis (20/4/2023). Jens Stoltenberg menyatakan bahwa para pemimpin aliansi itu tengah memikirkan cara menjamin keamanan Ukraina agar invasi Rusia tidak terulang di kemudian hari. (Sumber: AP Photo/Efrem Lukatsky)

KOPENHAGEN, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyatakan bahwa para pemimpin aliansi itu tengah memikirkan cara menjamin keamanan Ukraina agar invasi Rusia tidak terulang di kemudian hari. Namun, NATO diakui masih berhati-hati merumuskan kerangka perlindungan agar tidak terseret perang lawan kekuatan nuklir.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan bahwa pihaknya menghendaki "jaminan keamanan" dari NATO untuk mencegah agresi pada masa depan. Isu perlindungan NATO ini telah menjadi bola panas sejak Rusia menganeksasi Krimea dan perang separatis pecah di Donbass pada 2014 lalu.

"Akan ada konsultasi-konsultasi yang dilakukan (terkait jaminan keamaman Ukraina)," kata Stoltenberg dalam sebuah konferensi di Kopenhagen, Denmark sebagaimana dikutip Associated Press, Senin (15/5/2023).

Baca Juga: Detik-detik Jet Tempur Rusia Cegat Pesawat NATO, Lakukan Manuver Agresif dan Berbahaya

NATO sendiri akan menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) di Vilnius, Lituania pada 11-12 Juli mendatang. Jelang KTT ini, Stoltenberg menyebut agresi Rusia "harus berhenti."

"Kita tidak tahu bagaimana perang ini akan berakhir, tetapi kita tahu bahwa ketika ini berakhir, sangat penting bagi kami mencegah sejarah terulang," kata Stoltenberg.

Selain invasi Rusia ke Ukraina, eks Perdana Menteri Norwegia itu juga menyinggung konflik Rusia lawan Georgia pada 2008 silam. Ia menyebut NATO harus memastikan agar Rusia tidak mengulangi perbuatannya.

Anggota-anggota NATO sendiri dilindungi klausul yang menyatakan bahwa jika satu negara diserang, maka tindakan itu dianggap sebagai serangan ke seluruh anggota. Klausul yang dikenal dengan Pasal 5 itu membuat negara-negara tetangga Rusia ingin gabung NATO.

Akan tetapi, NATO juga mempertimbangkan respons Rusia dalam aksesi suatu negara ke aliansi tersebut. Stoltenberg menyatakan, terdapat kemungkinan untuk membuat jaminan keamanan bagi Ukraina yang mirip Pasal 5.

"Tidak ada cara untuk menemukan solusi mudah terhadap isu-isu ini," kata Stoltenberg.

Baca Juga: Mengejutkan, Bos Wagner Disebut Bekerja Sama dengan Ukraina Bocorkan Lokasi Tentara Rusia

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU