> >

Utusan Khusus China Berangkat ke Ukraina dan Rusia Berupaya Mendorong Kesepakatan Damai

Kompas dunia | 12 Mei 2023, 22:17 WIB
Utusan khusus China untuk perdamaian Rusia Ukraina Liu Hi, kiri, bersama Diplomat tertinggi Politbiro Partai Komunis China Wang Yi, kanan. China mengirim utusan khusus ke Ukraina dan Rusia mulai minggu depan dalam upaya membantu mencapai penyelesaian politik atas krisis Ukraina (Sumber: Sputnik News)

BEIJING, KOMPAS.TV - China mengirim utusan khusus ke Ukraina dan Rusia mulai minggu depan dalam upaya membantu mencapai penyelesaian politik atas krisis Ukraina, kata Kementerian Luar Negeri China, seperti dilaporkan oleh Associated Press, Jumat (12/5/2023).

Li Hui, utusan khusus China untuk urusan Eurasia dan mantan duta besar China untuk Rusia, juga akan ke Polandia, Prancis, dan Jerman, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin.

China menegaskan posisi mereka tetap netral atas perang Rusia di Ukraina tetapi juga menyatakan memiliki hubungan persaudaraan "tanpa batas" dengan Moskow serta menyalahkan AS dan NATO karena memprovokasi konflik tersebut.

Beijing mengajukan rencana perdamaian untuk Ukraina yang ditolak Amerika Serikat dan sekutu Barat, yang berkilah penyelesaian hanya bisa terjadi jika Rusia menghentikan serangannya dan menarik pasukannya dari wilayah Ukraina.

Pemimpin China, Xi Jinping, berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bulan lalu, membuka jalan bagi dorongan diplomasi ini.

"Kunjungan utusan khusus China ke negara-negara terkait menunjukkan komitmen China untuk mempromosikan perdamaian dan perundingan damai," kata Wang dalam konferensi pers harian pada hari Jumat.

China ingin mencegah "eskalarasi situasi," kata Wang. Kunjungan Li akan dimulai minggu depan tetapi jadwal rinciannya belum diumumkan pemerintah China.

Baca Juga: Lengkap, Inilah 12 Poin Usulan Perdamaian China untuk Penyelesaian Politik Konflik Rusia Ukraina

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, dan penasihat senior kebijakan luar negeri China, Wang Yi, mengadakan pertemuan di Wina minggu ini, dipandang media Barat sebagai tanda-tanda kecil terbaru bahwa ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia ini mungkin mulai mereda. (Sumber: Financial Times)

Sebelumnya, Beijing menghindari keterlibatan dalam konflik antara negara lain, namun kini mulai menunjukkan taringnya sebagai kekuatan diplomatik global setelah mengatur pembicaraan antara Arab Saudi dan Iran pada bulan Maret yang berhasil memulihkan hubungan diplomatik setelah terputus selama tujuh tahun.

China punya hubungan yang baik dengan Moskow serta punya pengaruh ekonomi sebagai pembeli minyak dan gas Rusia terbesar setelah Amerika Serikat dan sekutunya memutus sebagian besar pembelian.

Beijing, yang melihat Moskow sebagai mitra diplomatik dalam melawan dominasi AS atas urusan global, menolak mengkritik serangan tersebut dan menggunakan statusnya sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk menolak serangan diplomatik terhadap Rusia.

Wang Wenbin juga memastikan diplomat tertinggi China, Wang Yi, dan Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, telah melakukan pertemuan pada hari Rabu dan Kamis di Wina, Austria.

Wang Wenbin mengatakan kedua belah pihak melakukan "diskusi jujur, mendalam, substantif, dan konstruktif" tentang stabilisasi dan perbaikan hubungan bilateral.

Hubungan antara China dan Amerika Serikat sedang berada pada titik nadir sepanjang sejarah dan makin anjlok pada bulan Februari setelah Amerika Serikat menembak jatuh balon mata-mata China yang diduga telah terbang melintasi Kanada dan Amerika Serikat.

Insiden tersebut menyebabkan penundaan kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken ke Beijing yang belum ditetapkan ulang.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU