> >

Amerika Serikat dan Inggris Menentang Kembalinya Suriah ke Liga Arab

Kompas dunia | 10 Mei 2023, 07:35 WIB
Menteri Luar Negeri Antony Blinken berbicara bersama Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly selama konferensi pers bersama, Selasa, 9 Mei 2023, di Departemen Luar Negeri AS di Washington. (Sumber: AP Photo/Patrick Semansky)

Baca Juga: Sempat Ditendang Keluar, Suriah Kembali Diterima di Liga Arab, Ini Penjelasan dan Alasannya

Keputusan Liga Arab pada hari Minggu (7/5/2023) untuk mengembalikan Suriah setelah 12 tahun disingkirkan adalah kemenangan simbolis yang signifikan bagi Damaskus, bagian dari pergeseran regional yang lebih besar dan indikasi dari peran Amerika Serikat yang semakin melemah, kata para analis. (Sumber: Straits Times)

"Poin yang saya sampaikan adalah, harus ada kondisionalitas jika mereka memilih untuk mengambil tindakan ini," katanya.

"Ini harus bersyarat pada beberapa perubahan mendasar dari Damaskus dan rezim Assad."

Blinken dan Cleverly mengatakan solusi krisis di Suriah harus didasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254, yang diadopsi tahun 2015 dan menetapkan langkah-langkah, termasuk gencatan senjata permanen, bantuan kemanusiaan, kemajuan menuju pemilihan bebas dan adil, tindakan yang juga didukung oleh Liga Arab.

"Saya pikir perspektif Arab seperti yang diartikulasikan melalui Liga Arab adalah bahwa mereka percaya bahwa mereka dapat mengejar tujuan-tujuan ini melalui keterlibatan yang lebih langsung," kata Blinken.

"Kita mungkin memiliki perspektif yang berbeda tentang hal itu, tetapi tujuan-tujuan yang kita miliki, saya pikir, sama."

Kedua pria tersebut mengatakan sangat penting bagi Suriah untuk tidak pernah lagi menjadi tempat berlindung bagi kelompok ISIS yang menduduki sebagian besar wilayah Suriah dan Irak sebelum akhirnya diusir.

Suriah kembali ke dalam Liga Arab yang terdiri dari 22 negara pada hari Minggu, (7/5/2023) setelah dikeluarkan selama 12 tahun.

Ini merupakan kemenangan simbolis bagi Assad, yang dapat bergabung dengan konferensi puncak grup tersebut pada 19 Mei, meskipun sanksi-sanksi Barat akan terus menghalangi dana rekonstruksi bagi negara yang dilanda perang tersebut.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU