Kisah Raja Inggris yang Turun Takhta karena Nikahi Perempuan Rakyat Jelata
Kompas dunia | 9 Mei 2023, 07:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kemegahan upacara penobatan Raja Charles III pada Sabtu (6/5/2023) lalu menjadi saksi betapa Inggris tetap setia dengan sistem monarkinya.
Perjalanan monarki dipenuhi dengan berbagai kisah dan cerita, baik yang terungkap ke publik maupun menjadi rahasia umum saja.
Salah satu yang terungkap ke publik bahkan dipublikasikan, adalah tentang Duke of Windsor alias Raja Edward VIII, yang meninggal pada 1972 dalam usia 78 tahun.
Edward pun memerintah hanya selama 11 bulan saja, dari 20 Januari 1936 hingga 11 Desember 1936.
Raja Edward memiliki kisah yang tak biasa, sebab dia menikahi perempuan dari kalangan rakyat biasa. Perkara ini bagi Inggris bukan masalah sepele. Keluarga kerajaan dan undang-undang tidak mengenal perkawinan "morganatik", yaitu perkawinan keluarga kerajaan dengan rakyat jelata.
Baca Juga: Penobatan Megah Raja Inggris Charles III Telan Biaya hingga Rp1,8 Triliun, Siapa yang Membayar?
Nah, singkatnya, masa kekuasan raja bernama lengkap Edward Albert Christian George Andrew Patrick David ini, bukan karena usia atau diminta mundur, namun karena urusan asmara bersama perempuan bernama Walis Simpson. Walis adalah perempuan asal Baltimore, Amerika Serikat, namun hidup bersama suaminya di Inggris.
Dikutip dari Majalah Intisari terbitan Februari 1976, Edward naik takhta pada 1932 di masa Perdana Menteri Stanley Baldwin.
Tidak banyak diketahui latar belakang Walis. Namun, Edward mengakui bahwa dia merasa tertarik padanya secara perlahan-lahan. Dalam keadaan mabuk cinta, dia hanya mengatakan, "Perhatiannya yang tulus pada pekerjaan saya sebagai calon rajalah yang mula-mula menarik perhatian saya," kata Edward.
Edward yang jatuh cinta sebelum pengangkatannya sebagai raja, menimbulkan kehebohan bukan saja di keluarga kerajaan, namun bahkan hingga kantor perdana menteri. Berkali-kali diadakan pendekatan baik oleh keluarga kerajaan maupun perdana menteri sendiri agar membatalkan rencana pernikahannya. Kemudian, Baldwin mengusulkan untuk mengadakan pertemuan menteri-menteri utama untuk membicarakan masalah tersebut.
Sekretaris pribad Edward, Alec Hardinge, sampai menulis surat rahasia, yang salah satunya berbunyi, "Surat kabar Inggris sudah tidak dapat berdiam diri lebih lama lagi, perihal hubungan Paduka Yang Mulia dengan Mrs Simpson dan sekarang tinggal menunggu hari peledakannya."
Membaca surat tersebut, Edward marah. Dia yakin surat itu dipengaruhi oleh sang perdana menteri yang memang penentang keras adanya rencana Edward dan Walis Simpson. "Mereka sungguh-sungguh sudah menyinggung kehormatan saya," ujar Edward geram.
Kepada sahabat dekatnya, Walter Monckton, Edward mengaku memang ingin segera menikah dengan Walis. Namun dia berdiam diri untuk tidak membuat heboh situasi dan mengaburkan rencana. Tetapi tekadnya sudah bulat.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV