Organisasi Kerja Sama Shanghai Kritik Kemampuan Institusi Global Menyelesaikan Masalah Geopolitik
Kompas dunia | 6 Mei 2023, 05:05 WIBPANAJI, KOMPAS.TV - Menlu negara-negara Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) mengkritik kemampuan institusi global dalam menyelesaikan masalah geopolitik, termasuk pandemi virus corona, dan mengatakan organisasi mereka harus melakukan lebih banyak untuk mengatasi tantangan tersebut.
Seperti laporan Associated Press, Jumat (5/5/2023), Menlu India Subhramanyam Jaishankar mengatakan, dalam pidatonya di pertemuan Organisasi Kerja Sama Shanghai bahwa krisis ini telah mengganggu rantai pasokan global dan telah sangat mempengaruhi negara-negara berkembang.
"Mereka (Institusi Global) menunjukkan kekurangan kredibilitas dan kepercayaan dalam kemampuan institusi global untuk mengelola tantangan dengan tepat waktu dan efisien," katanya, menambahkan organisasi alternatif seperti SCO dapat membantu mengatasi tantangan tersebut.
"Dengan lebih dari 40% populasi dunia dalam SCO, keputusan kolektif kita pasti akan memiliki dampak global," katanya.
Rusia dan China mendirikan SCO pada tahun 2001 sebagai keseimbangan terhadap aliansi AS di seluruh Asia Timur hingga Samudra Hindia.
SCO mencakup empat negara Asia Tengah, yaitu Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Uzbekistan, yang dianggap Rusia sebagai wilayahnya. Pada tahun 2017, India dan Pakistan bergabung, dan Iran dan Belarus dijadwalkan akan bergabung tahun ini.
Rusia dan China berusaha mengurangi dominasi apa yang mereka anggap sebagai institusi dan aliansi global yang dipimpin oleh AS dan Barat, dan China menuduh Washington mencoba membatasi pertumbuhan ekonomi dan militer mereka.
Baca Juga: Arab Saudi Merapat ke China, Gabung Blok Keamanan Tiongkok-Rusia: Organisasi Kerja Sama Shanghai
Menteri Luar Negeri China, Qin Gang, mengatakan dunia dihadapkan pada krisis dan tantangan ganda yang menampilkan kebangkitan mentalitas Perang Dingin, angin proteksionisme unilateral, serta hegemonisme dan politik kekuatan yang semakin meningkat, seperti yang dilaporkan oleh Xinhua News Agency milik China.
"Anggota SCO harus saling mendukung dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan, dan menentang kekuatan eksternal yang ikut campur dalam masalah regional," katanya.
Dalam briefing setelah pertemuan, Jaishankar menolak pertanyaan tentang apakah SCO anti-Barat, dan mengatakan, "Bagaimana orang melihatnya adalah sesuatu yang tidak bisa saya jawab."
Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menegaskan India menerapkan kebijakan luar negeri multidimensi dan mengatakan, "Tidak selalu memungkinkan bagi semua mitra kami untuk selalu berhubungan baik dengan mitra lainnya".
India punya hubungan yang kuat dengan sekutu Perang Dingin, Rusia, sementara hubungannya dengan Amerika Serikat kini membaik dalam beberapa tahun terakhir dan hubungannya dengan China justru memburuk karena sengketa perbatasan. Barat semakin melihat India sebagai penyeimbang ambisi global China.
Jaishankar tidak menyebut perang Rusia di Ukraina, dan analis mengatakan Moskow tidak mungkin menghadapi backlash dari SCO atas invasinya, melainkan akan menggunakan pertemuan ini untuk memperlihatkan taring pengaruhnya di kawasan tersebut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press