> >

Bantuan Medis Darurat dari Komite Palang Merah Tiba di Sudan Saat Pertempuran Berkecamuk Sengit

Kompas dunia | 1 Mei 2023, 04:05 WIB
Sebuah pesawat membawa delapan ton bantuan medis darurat mendarat hari Minggu (30/4/2023) di Sudan untuk memasok rumah sakit yang hancur akibat lebih dari dua minggu pertempuran antara pasukan militer dan pasukan paramiliter. (Sumber: ICRC)

Kedua jenderal, keduanya memiliki pendukung asing yang kuat, sebelumnya adalah sekutu dalam kudeta militer Oktober 2021 yang menghentikan transisi Sudan ke demokrasi. Mereka sejak itu berbalik saling hantam satu sama lain.

Warga biasa Sudan kerap terjebak dalam tembak-menembak.

Puluhan ribu warga Sudan melarikan diri ke negara-negara tetangga, termasuk Chad dan Mesir, sementara yang lain terjebak dengan pasokan yang semakin berkurang. Ribuan warga asing telah dievakuasi dalam evakuasi udara dan konvoi darat.

Pada hari Minggu, pertempuran berlanjut di berbagai bagian ibu kota di mana penduduk yang bersembunyi di rumah melaporkan mendengar tembakan artileri.

Baca Juga: Eks PM Sudan Beri Peringatan, Konflik Negaranya Akan Jadi Mimpi Buruk Dunia

Asap membubung di langit Khartoum, Sudan, di dekat Rumah Sakit Internasional Doha pada Jumat, 21 April 2023. Pertempuran antara militer dan sebuah kelompok paramiliter pecah di Sudan. (Sumber: Maheen S via AP)

Ada jeda dalam pertempuran, tetapi tidak pernah ada gencatan senjata yang sepenuhnya dipatuhi meskipun upaya mediator internasional yang berulang kali mengupayakan gencatan senjata.

Pada akhir pekan, penduduk melaporkan toko-toko mulai dibuka kembali dan keadaan kembali normal di beberapa daerah di Khartoum karena skala pertempuran yang mereda setelah gencatan senjata yang goyah.

Namun di daerah lain, penduduk yang ketakutan melaporkan ledakan yang mengguntur di sekitar mereka dan personel tempur yang merampok rumah-rumah.

Youssef, pejabat ICRC, mengatakan bahwa ICRC berhubungan dengan komando teratas dari kedua belah pihak untuk memastikan bantuan medis dapat mencapai rumah sakit dengan aman.

"Dengan kabar ini hari ini, kami sangat berharap ini menjadi bagian dari mekanisme koordinasi yang stabil untuk memungkinkan penerbangan lain masuk," katanya.

Youssef mengatakan lebih banyak bantuan medis siap untuk diangkut ke Khartoum menunggu persetujuan dan jaminan keamanan yang diperlukan.

Sistem perawatan kesehatan Sudan hampir ambruk dengan puluhan rumah sakit yang tidak berfungsi. Beberapa badan bantuan telah harus menghentikan operasi dan mengevakuasi karyawan.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press / ICRC


TERBARU