> >

Kantor Polisi Kontra-Terorisme Pakistan Alami Dua Ledakan, 12 Orang Tewas

Kompas dunia | 25 April 2023, 06:52 WIB
Ledakan di kantor polisi kontra-terorisme Pakistan, Senin (24/4/2023). (Sumber: EPA Via BBC)

ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Setidaknya 12 orang tewas setelah dua ledakan terjadi di kantor polisi kontra-terorisme Pakistan yang berada di barat laut negara itu.

Polisi mengatakan tak ada bukti ledakan yang terjadi Senin (24/4/2023) tersebut merupakan hasil serangan.

Mereka mengungkapkan kemungkinan insiden tersebut menjadi hasil dari kesalahan listrik yang memicu kebakaran amunisi.

Kebanyakan korban tewas adalah petugas kepolisian.

Baca Juga: Kerusuhan di Sudan, Negara-negara Ini Evakuasi Warganya

Ledakan sendiri terjadi di lembah Swat, yang sebelumnya dikontrol oleh kelompok militan sebelum mereka terusir pada 2009.

Lebih dari 40 orang cedera, dan bangunan runtuh karena ledakan tersebut.

Juru Bicara kepolisin provinsi di Khyber Paktunkhwa, yang bertetangga dengan Afghanistan, mengatakan amunisi dilanda kebakatan.

“Kemungkinan besar karena arus pendek kelistrikan,” ujar sang juru bicara dikutip dari BBC.

“Sejauh ini tidak ada bukti terjadinya serangan dari luar,” ucapnya.

Taliban Pakistan biasanya melakukan serangan yang menargetkan pasukan keamanan beberapa bulan terakhir.

Namun, tak ada yang mengeklaim keterlibatan atas ledakan tersebut.

Kepala regional departemen anti-terorisme Sohail Khalid mengatakan bahwa ledakan itu tampaknya bukan tindakan terorisme.

Baca Juga: Kerusuhan di Sudan, Negara-negara Ini Evakuasi Warganya

“Ada sebuah gudang di mana kami memiliki senjata dalam jumlah besar, dan sampai sekarang kami percaya bahwa mungkin ada ledakan di dalamnya karena kecerobohan,” tuturnya.

“Kami membiarkan semua opsi tetap terbuka,” kata Khalid.

Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif awalnya menyebut ledakan itu serangan bunuh diri.

Namun, pada cuitan berikutnya, ia mengatakan alasan dari ledakan tersebut tengah diinvestigasi.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU