> >

Suasana Lebaran di Palestina, Pusat Perbelanjaan Penuh di Tengah Gempuran Israel

Kompas dunia | 21 April 2023, 13:00 WIB
Suasana di pasar Gaza, Palestina, jelang perayaan Idulfitri, Kamis (20/4/2023). (Sumber: Palestine Chronicle)

RAMALLAH, KOMPAS.TV - Meski tengah berada di tengah teror yang dilakukan Israel, warga Palestina tampaknya tetap menyambut Lebaran atau Hari Raya Idulfitri dengan suka cita.

Sehari sebelum Lebaran di Palestina yang dirayakan hari ini Jumat (21/4/2023), pusat perbelanjangan di Gaza ramai didatangi pembeli.

Pada Kamis (20/4/2023), toko-toko di sepanjang Omar Al-Mukhtar, jalan utama Gaza, kerumunan orang datang untuk membeli baju baru, permen, dan dekorasi untuk Idulfitri.

Sedangkan di Tepi Barat, meski tensi dengan Israel tetap tinggi setelah konflik yang terjadi, pasar juga ramai oleh pembeli dari Palestina.

Baca Juga: Ucapan Idulfitri dari Presiden AS Joe Biden, Mengaku Terkesan dengan Zakat Fitrah

“Terlepas dari krisis politik dan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza, kami melakukan yang terbaik untuk menciptakan suasana gembira bagi anak-anak kami untuk meraakan Idulfitri,” kata warga Gaza, Hussein Jundiyeh dikutip dari The Star.

Menurut Jundiyeh, kesulitan keuangan serta risiko terjebak dalam serangan Israel yang sering terjadi telah mencegah banyak orang di Gaza dan Tepi Barat merayakan Idulfitri sesuka hati mereka.

“Kami merindukan pemandangan seperti itu di pasar selama bertahun-tahun,” ujar Jundiyeh saat berbelanja di Omar Al-Mukhtar.

“Kami menyaksikan jumlah pengunjung yang besar menjelang Idulfitri,” tutur seorang pemilik toko pakaian di Gaza, Mohammed Al-Huwiety.

Baca Juga: Selain Indonesia dan Malaysia, Singapura-Brunei Juga Rayakan Lebaran 1 Syawal Sabtu 22 April 2023

Al-Huweity mengungkapkan pihaknya cukup beruntung Idulfitri bertepatan dengan hari gajian pengawai pemerintah di Gaza dan Tepi Barat,

Sementara itu, Mona Musa, seorang ibu dua anak berusia 29 tahun dari Ramallah, Tepi Barat, mengatakan ia beberapa hari ini sering ke pasar setempat untuk membeli baju baru dan juga permen untuk anaknya saat berpuasa.

 

“Perayaan Idulfitri adalah kegembiraan yang tak bisa dibandingkan dengan apa pun, karena terjadi setelah puasa di bulan Ramadan,” katanya.

“Sangat bagus memberikan anak-anak kami kegembiraan, terlepas dari keadaan yang diberlakukan oleh otoritas Israel di wilayah kami,” lanjutnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Star


TERBARU