Pemimpin Wagner Minta Putin Akhiri Operasi Militer Khusus di Ukraina, Ingin Keberhasilan Diumumkan
Kompas dunia | 16 April 2023, 14:15 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Pemimpin tentara bayaran Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk mengakhir operasi militer khusus di Ukraina.
Prigozhin menginginkan Putin untuk mengumumkan Rusia telah mencapai keberhasilan pada operasi itu.
Ia juga ingin agar Putin berkonsentrasi pada wilayah yang sudah diduduki.
“Bafi otoritas dan masyarakat secara keseluruhan, sangat penting menempatkan semacam tanda titik yang tegas dalam operasi militer khusus,” katanya dikutip dari Daily Star, Jumat (15/4/2023).
Baca Juga: Ibu Hamil Mencuri di Toko, Lakukan Operasi Caesar Usai Ditembak Pegawai Toko
“Opsi yang ideal adalah mengumumkan akhir dari operasi militer khusus,” tambahnya.
Tujuan utama Putin melakukan invasi adalah mengambil alih Kiev dan menghancurkan Pemerintah Ukraina.
Namun, setelah setahun berperang, Rusia kehilangan 20 persen dari wilayah Ukraina yang sempat mereka duduki.
Dengan bakal masifnya serangan balik Ukraina pada musim panas, Rusia kemungkinan akan kembali kehilangan tempat yang didudukinya.
Prigozhin menyarankan untuk memperkuat provinsi berbahasa Rusia seperti Luhansk, Kherson, Zaporizhzhia dan Donetsk.
Selain itu, juga meluncurkan kampanye propaganda untuk meyakinkan publik Rusia bahwa wilayah ini telah menjadi tujuan utama invasi selama ini.
Ia mengatakan bahwa Putin harus mengumumkan akhir dari operasi militer khusus, dan menginformasikan kepada semua orang bahwa Rusia telah mencapai hasil yag direncanakannya.
“Dan dalam arti tertentu. Kami benar-benar telah mencapainya. Kami telah membunuh sejumlah besar tentara Angkatan Bersenjata Ukraina dan dapat melaporkan kepada kami sendiri bahwa tugas kami telah usai,” katanya.
Baca Juga: Nasihat Presiden Brasil Lula ke AS: Hentikan Mendorong Perang di Ukraina
“Secara teoritis, Rusia telah menerima pemberhentian penuh ini dengan menghancurkan sebagian besar populasi laki-laki aktif di Ukraina, dengan mengintimidasi bagian lain darinya yang telah melarikan diri ke Eropa,” lanjutn Prigozhin.
Prigozhin meyakini bahwa invasi ini akan menciptakan lebih banyak masalah untuk Rusia dengan memperkuat oposisi Putin di antara rakyat Ukraina.
“Jika sebeluimnya Ukraina adalah bagian dari bekas Rusia, sekarang menjadi negara yang benar-benar berorientasi nasional,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Prigozhin menuduh Kementerian Pertahanan Rusia melakukan pengkhianatan karena gagal memberikan amunisi kepada para pejuang Wagner, dan juga tak membantu transportasi udara.
Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya
Sumber : Daily Star