China Janji Tak Jual Senjata dan Alat Sipil yang Bisa Jadi Senjata dalam Perang Ukraina
Kompas dunia | 14 April 2023, 23:05 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) China menyatakan China tidak akan menjual senjata dan alat sipil yang bisa berfungsi sebagai senjata ke kedua belah pihak dalam perang di Ukraina, Jumat (14/4/2023).
Pernyataan itu diungkapkan sebagai tanggapan atas kekhawatiran Barat bahwa Beijing dapat memberikan bantuan militer kepada Rusia.
China menjaga sikap netral dalam konflik tersebut. Padahal, secara politik, retoris, dan ekonomi, China mendukung Rusia ketika negara-negara Barat memberlakukan sanksi yang merugikan dan berupaya mengisolasi Moskow karena invasi tetangganya.
Qin Gang adalah pejabat China tertinggi yang membuat pernyataan eksplisit tentang penjualan senjata ke Rusia. Dia menambahkan, China juga akan mengatur ketat ekspor barang dengan penggunaan ganda sipil dan militer.
"Mengenai ekspor barang militer, China mengadopsi sikap yang hati-hati dan bertanggung jawab," kata Qin dalam konferensi pers bersama rekan sejawatnya dari Jerman, Annalena Baerbock.
"China tidak akan menyediakan senjata kepada pihak-pihak yang terkait dengan konflik, dan mengelola dan mengontrol ekspor barang dengan penggunaan ganda sesuai dengan hukum dan peraturan."
Perang di Ukraina terkenal juga sebagai perang drone. Pasukan Ukraina kerap menggunakan drone sipil terkenal buatan China untuk pengintaian. Pun, drone sipil China yang dimodifikasi agar mampu membawa granat serta mortir untuk menghantam pasukan Rusia.
Menlu China itu juga mengulangi kesediaan China untuk membantu menemukan penyelesaian damai konflik tersebut.
Dalam konferensi pers yang sama, Qin juga menyalahkan pemerintah Taiwan atas ketegangan regional yang meningkat setelah Beijing mengadakan latihan militer besar-besaran untuk mengintimidasi pulau yang mereka klaim sebagai wilayahnya sendiri.
Baca Juga: Xi Jinping Meminta Militer China Perkuat Latihan untuk Pertempuran Sebenarnya, Sinyal Panas untuk AS
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press