Tentara Armenia-Azerbaijan Bentrok di Perbatasan, Tujuh Orang Tewas
Kompas dunia | 12 April 2023, 13:48 WIBKOMPAS.TV, YEREVAN - Pasukan Armenia dan Azerbaijan terlibat bentrokan hari Selasa (11/4/2023) di sepanjang perbatasan, mengakibatkan sedikitnya tujuh tentara tewas, menurut laporan Kementerian Pertahanan kedua negara yang dilaporkan oleh Associated Press hari Rabu (12/4/2023).
Konfrontasi ini terjadi setelah berbulan-bulan ketegangan terkait penutupan satu-satunya jalan yang menghubungkan Armenia dengan Nagorno-Karabakh, enklave etnis Armenia di Azerbaijan.
Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan Azerbaijan menembakkan senjata pada tentara yang sedang melakukan pekerjaan teknis di dekat desa Armenia, Tegh, sekitar 3 kilometer dari perbatasan. Empat tentara Armenia tewas dan enam terluka, begitu juga yang dilaporkan oleh Azerbaijan, dengan tambahan tiga tentara Azerbaijan tewas.
Pertempuran terjadi di wilayah Koridor Lachin, jalan yang mengarah ke Nagorno-Karabakh.
Wilayah itu berada di bawah kendali pasukan etnis Armenia yang didukung oleh Armenia pada tahun 1994 setelah perang separatis di mana Armenia juga mengambil alih wilayah-wilayah terdekat.
Selama enam minggu pertempuran intensif tahun 2020 yang berakhir dengan gencatan senjata yang dicapai melalui mediasi Rusia, Azerbaijan merebut kendali atas wilayah-wilayah tersebut dan sebagian Nagorno-Karabakh itu sendiri.
Rusia mengirimkan pasukan penjaga perdamaian yang bertugas menjaga ketertiban dan melindungi Koridor Lachin.
Namun, pada Desember, demonstran yang mengklaim sebagai aktivis lingkungan mulai memblokir jalan, menuduh Armenia melakukan penambangan ilegal di wilayah tersebut.
Baca Juga: Putin Fasilitasi Pertemuan Perdamaian Tingkat Tinggi Pemimpin Azerbaijan dan Armenia
Armenia mengatakan protes tersebut diorchestrasi oleh Azerbaijan. Sebaliknya, Azerbaijan menuduh bahwa orang-orang Armenia telah menggunakan koridor untuk mengangkut ranjau darat ke Nagorno-Karabakh yang melanggar ketentuan gencatan senjata.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press