> >

Cara Junta Militer Myanmar Bantai 100 Orang di Sagaing: Jatuhkan Bom di Kerumunan, Anak-Anak Tewas

Kompas dunia | 11 April 2023, 23:25 WIB
Foto yang dibagikan Kyunhla Activists Group Myanmar ini menunjukkan dampak serangan udara junta militer di Desa Pazigyi, Region Sagaing, Myanmar yang diperkirakan menewaskan 100 orang, Selasa (11/4/2023). (Sumber: Kyunhla Activists Group via AP)

KANBALU, KOMPAS.TV - Junta militer Myanmar dilaporkan mengirim serangan udara ke kerumunan orang yang tengah menghadiri acara kelompok penentang junta di luar Desa Pazigyi, daerah Kanbalu, Region Sagaing, Selasa (11/4/2023). Bombardir junta militer ini diperkirakan menewaskan 100 orang, banyak di antaranya anak-anak.

Laporan-laporan awal dari kelompok pro-demokrasi setempat dan media independen Myanmar menyebutkan korban jiwa awalnya sekitar 50 orang. Namun, jumlah ini kemudian berkembang menjadi 100 nyawa.

Jumlah korban dan detail serangan ini tidak bisa diverifikasi secara independen karena liputan ke daerah kelompok pro-demokrasi dilarang oleh junta militer Myanmar.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Lancarkan Serangan Udara ke Rakyatnya Sendiri, Sedikitnya 50 Warga Sipil Tewas

Seorang saksi mata menyebut sekitar 150 orang berkumpul di acara tersebut. Jet tempur Myanmar kemudian datang membombardir dan turut menewaskan pemimpin kelompok anti-pemerintah setempat dan 20-30 anak-anak.

"Saya berdiri dekat kerumunan ketika seorang kawan menghubungi saya melalui telepon tentang mendekatnya sebuah jet tempur," kata seorang saksi mata yang minta namanya dirahasiakan kepada Associated Press.

"Jet itu menjatuhkan bom langsung ke kerumunan dan saya melompat ke parit terdekat dan sembunyi. Beberapa saat kemudian, ketika saya berdiri dan melihat sekeliling, saya melihat orang-orang terpotong dan mati di balik kepulan asap. Gedung kantor di situ hancur terbakar. Sekitar 30 orang terluka. Ketika para korban luka sedang diangkut, sebuah helikopter datang dan menembaki orang-orang. Kami sekarang mengkremasi mayat-mayat dengan cepat."

Myanmar dilanda konflik meluas sejak militer pimpinan Min Aung Hlaing mengudeta pemerintah pada 2021 lalu. Setelah demonstrasi damai dihadapi secara keras oleh militer, banyak kelompok-kelompok pro-demokrasi mengangkat senjata di daerah-daerah.

Junta militer Myanmar pun disebut semakin mengandalkan serangan udara untuk meredam pemberontakan bersenjata yang meluas. Sejak kudeta, diperkirakan ada lebih dari 3.000 warga sipil tewas oleh pasukan keamanan junta militer.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Ungkap Indonesia Selaku Ketua ASEAN Raih Kemajuan Selesaikan Krisis Myanmar

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU