Kabur dari Penjara usai Palsukan Kematian, 'Pemerkosa Facebook' Afrika Selatan Ditangkap di Tanzania
Kompas dunia | 10 April 2023, 00:40 WIBJOHANNESBURG, KOMPAS.TV - Otoritas Afrika Selatan mengumumkan bahwa Thabo Bester, narapidana kasus pembunuhan-pemerkosaan yang sempat kabur dari penjara ditangkap di Tanzania, Minggu (9/4/2023). Bester kini dalam proses ekstradisi ke negara asalnya.
Polisi Afrika Selatan sebelumnya mengumumkan perburuan Bester atau dikenal sebagai "Pemerkosa Facebook" usai ketahuan kabur dari penjara.
Bester sebelumnya memalsukan kematian dalam kebakaran selnya pada Mei 2022 silam.
Thabo Bester dikenal sebagai "Pemerkosa Facebook" karena mencari korban melalui platform media sosial tersebut. Ia divonis bersalah memperkosa dua perempuan dan membunuh salah satunya.
Baca Juga: Dikira Mati Terbakar di Penjara Afsel, Terpidana Pembunuh-Pemerkosa Kabur dan Hidup Enak
Pada 2012 lalu, si Pemerkosa Facebook dijatuhi hukuman seumur hidup dan dikurung di Lembaga Pemasyarakatan Mangaung yang dikelola firma keamanan asal Inggris Raya, G4S.
Pemalsuan kematian Bester terungkap usai sejumlah laporan menyebutnya terlihat di kawasan mewah Johannesburg, belakangan ini.
Tes DNA yang dilakukan pada jenazah yang ditemukan di sel Bester pun menyimpulkan bahwa mayat itu adalah orang lain.
Bester kemudian ditangkap di Tanzania bersama pacarnya, Nandipha Magudumana, seorang dokter cum seleb di Afrika Selatan.
Seorang warga negara Mozambik juga ditangkap karena diduga membantu pelarian Bester.
Thabo Bester dan dua orang yang membersamainya ditangkap di suatu tempat yang berjarak sekitar 10 kilometer dari perbatasan Kenya-Tanzania. Mereka diketahui membawa sejumlah paspor palsu untuk pelarian mereka.
"Delegasi resmi dari Afrika Selatan, beranggotakan pejabat senior dari kepolisian dan kementerian hukum dan dinas pemasyarakatan akan tiba di Tanzania pada Minggu (9/4)," kata Menteri Hukum Tanzania Ronald Lamola, dikutip Associated Press.
Baca Juga: Pilot Pesawat Afsel Kaget Ada Kobra Beracun di Bawah Kursi Saat Terbang
Kaburnya Bester dari penjara Afrika Selatan pun membuat berbagai pihak mempertanyakan keterlibatan pejabat. Tiga petugas di Lembaga Pemasyaratan Mangaung dilaporkan dipecat usai kaburnya Bester terungkap.
Di lain sisi, pemerintah Afrika Selatan mengambil alih manajemen lapas tersebut dari G4S. Pemerintah juga tidak akan memperpanjang kontrak firma keamanan itu.
Sebelum memalsukan kematian, Bester diketahui memiliki laptop di sel dan memimpin sebuah acara dan perusahaan.
Ia bahkan sempat menjadi pembicara sebuah konferensi dari balik sel, mengaku kepada hadirin bahwa ia berbicara dari Amerika Serikat (AS).
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press