> >

PM Malaysia Desak DK PBB Hukum Israel usai Penyerbuan ke Kompleks Masjid Al Aqsa

Kompas dunia | 6 April 2023, 21:23 WIB
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berpidato dalam sebuah acara di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 24 November 2022. (Sumber: AP Photo/Vincent Thian)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menghukum Israel atas serbuan ke kompleks Masjid Al Aqsa.

"Malaysia menyeru kepada masyarakat internasional, terutama Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membuat rezim Israel bertanggung jawab atas kejahatan-kejahatan kejinya, dan membebaskan secepatnya seluruh tahanan Palestina," cuit Anwar lewat akun Twitter resminya, @anwaribrahim, Kamis (6/4/2023).

"Masyarakat internasional mesti menuntut rezim Israel segera menghentikan tindakan-tindakan provokatifnya demi kepentingan perdamaian dan stabilitas."

"Malaysia terus berdiri dengan rasa solidaritas yang kuat bersama rakyat Palestina dan kembali menyatakan status Al-Quds Al-Sharif sebagai situs suci umat muslim."

Baca Juga: Tentara Israel Dua Kali Serang Masjid Al-Aqsa di Bulan Ramadan, Erdogan dan PBB Mengecam

Diberitakan Kompas TV sebelumnya, pasukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, wilayah Palestina yang diduduki Israel, pada Rabu (5/4/2023) dini hari waktu setempat dan menyerang jemaah yang sedang berada di dalam masjid.

Dilansir Al Jazeera, setidaknya 12 orang Palestina terluka akibat penyerangan ini dan lebih dari 400 orang ditahan Israel.

Pada Rabu malam, tentara Israel kembali menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa seusai pelaksanaan salat tarawih.

Saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency dikutip dari TRT World, tentara Israel menyerbu balai Al Qibli di kompleks Masjid Al Aqsa. Mereka menembakkan granat kejut dan memukuli jemaah Palestina.

Palang Merah Palestina di Yerusalem Timur mengatakan tim medis mereka telah merawat enam orang Palestina. Dua orang di antaranya telah dibawa ke rumah sakit.

Penulis : Edy A. Putra Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Al Jazeera/Anadolu Agency


TERBARU