Gerakan Uban Muncul di China, Demonstrasi Menentang Pemotongan Tunjangan Medis Lansia
Kompas dunia | 1 April 2023, 07:15 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - Demonstrasi yang disebut sebagai gerakan uban muncul di China, setelah pemerintah berusaha memotong tunjangan medis lansia.
Apalagi, mereka juga berencana untuk meningkatkan usia pensiun.
Langkah itu dilakukan Pemerintah China, yang mengalami kekurangan dana setelah bertahun-tahun menegakkan kebijakan nol-Covid yang mahal.
Ribuan lansia telah muncul di jalan-jalan di China sejak Januari untuk memprotes potongan besar atas pembiayaan tunjangan medis bulanan.
Baca Juga: Cucu Eks Diktator Korea Selatan Minta Maaf atas Tragedi Gwangju, Sampai Bersujud ke Keluarga Korban
Mereka berkumpul di empat kota besar negara tersebut, meminta pejabat lokal untuk menganulir keputusan itu.
Menurut analisis, kebijakan pemotongan tersebut merupakan bagian dari perombakan nasional ], yang dimaksudkan untuk menutup defisit dana asuransi publik, yang telah terkuras untuk membayar pengujuan massal, karantina wajib, dan pengendalian pandemi lainnya selama tiga tahun terakhir.
Media China pun menjuluki demonstrasi itu sebagai gerakan uban.
Demonstrasi tersebut adalah teguran langka lainnya bagi pihak berwenang setelah protes, yang meluas mencengkream negara itu pada November melawan Covid-19.
Hal ini berpotensi merusak kepercayaan kepada Partai Komunis, yang sebelumnya telah dirusak oleh penguncian Covid-19, skandal perbankan, dan krisis perumahan.
Baca Juga: Donald Trump Tidak akan Diborgol saat Diadili Kasus Uang Damai untuk Mantan Bintang Porno
“Pensiunan di China memandang reformasi terbaru ini sebagai janji partai yang telah dirusak, salah satu yang dapat sangat memengaruhi kualitas hidup mereka dalam menghadapi krisis demografi China yang membayangi,” ujar rekanan senior di Yayasan Pertahanan Demokrasi, Craig Singleton dikutip dari CNN.
Para pejabat China semakin khawatir bahwa protes ini mampu menyebar lebih jauh lagi,
Sensor menghapus tagar untuk “Asuransi Kesehatan Wuhan” dari bagian topik hangat Weibo setelah demonstrasi pada Januari.
Mereka juga menyensor foto dan video protes dari media sosial.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : CNN