Rusia Bakal Tetap Info AS soal Uji Coba Rudal sesuai Deal Jaman Perang Dingin, Ini Tujuannya
Kompas dunia | 30 Maret 2023, 20:01 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia memutuskan akan tetap memberi tahu Amerika Serikat (AS) sebelum melakukan uji coba peluru kendali meskipun sudah menghentikan perjanjian senjata nuklir terakhir antara kedua negara.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, hari Kamis, (30/3/2023) seperti laporan Associated Press.
Pernyataan Ryabkov membalikkan pernyataannya sehari sebelumnya pada Rabu, saat ia menyebut Moskow menghentikan seluruh pertukaran informasi dengan Washington yang diatur dalam perjanjian nuklir New START 2011, termasuk pemberitahuan uji coba rudal.
Namun, Rusia bertekad untuk tetap memberi tahu AS tentang uji coba rudal sebagaimana janjinya bulan lalu, sesuai dengan perjanjian AS - Uni Soviet 1988, kata Ryabkov.
Presiden Rusia Vladimir Putin menangguhkan partisipasi negaranya dalam perjanjian New START bulan lalu, dengan alasan Rusia tidak bisa menerima inspeksi AS di situs nuklirnya pada saat Washington dan sekutunya di NATO secara terbuka menyatakan kemenangan mereka di Ukraina sebagai tujuan utama.
Pada saat itu, Moskow menekankan mereka tidak sepenuhnya menarik diri dari perjanjian tersebut dan akan tetap mematuhi batasan senjata nuklir yang ditetapkan oleh perjanjian itu.
Pada awal minggu ini, AS mengumumkan Moskow dan Washington berhenti saling berbagi data senjata nuklir setiap semester seperti yang diatur dalam perjanjian nuklir New START.
Baca Juga: AS Berhenti Berbagi Data Senjata Nuklir Usai Tuding Rusia Lakukan Hal Serupa, Dunia di Ambang Bahaya
Pejabat AS mengatakan Washington menawarkan untuk terus memberikan informasi tersebut setelah Putin menangguhkan partisipasi Rusia, tetapi Moskow menolak untuk membagikan data mereka.
Penghentian pertukaran informasi di bawah perjanjian itu merupakan upaya Kremlin lainnya untuk mencegah Barat meningkatkan dukungan terhadap Ukraina dengan menunjukkan kekuatan besar nuklir Rusia.
Akhir pekan lalu, Putin mengumumkan penempatan senjata nuklir taktis di wilayah sekutu Moskow, Belarus.
Selain data tentang kondisi senjata nuklir kedua negara yang dirilis secara berkala setiap enam bulan, para pihak dalam perjanjian New START juga bertukar pemberitahuan sebelum meluncurkan uji coba dan penempatan senjata nuklir mereka.
Pemberitahuan tersebut adalah elemen penting dalam menjaga stabilitas strategis selama beberapa dekade, memungkinkan Rusia dan AS memahami gerakan satu sama lain dengan benar dan memastikan tidak ada yang salah mengira uji coba sebagai serangan rudal.
Ryabkov tidak mengatakan apakah perjanjian AS-Soviet 1988 akan mencakup semua uji coba rudal yang harus diberi tahu oleh Rusia sesuai dengan New START.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Associated Press