Kisah Ulama Muslim di Ukraina, Pimpin Salat Jumat Hingga Terjun ke Medan Perang
Kompas dunia | 26 Maret 2023, 07:30 WIBDi antara banyak motif Ismagilov untuk mengangkat senjata, salah satunya adalah motif pribadi.
“Pada 2014, orang Moskow yang sama datang ke Donbas dan menganiaya saya,” katanya.
Baca Juga: Zelenskyy Peringatkan Barat, Serangan Balasan Ukraina Tak Bakal Terjadi Jika Senjata Tak Dikirimkan
“Saya harus pergi ke Kiev untuk menetap di Bucha. Tapi orang Moskow datang ke sana pada 2022, dan merampok apartemen saya. Sejujurnya, saya muak dengan mereka. Kita harus menghancurkan rezim ini,” katanya.
Dalam wawancara dengan Pravda, Ismagilov berbicara tentang spiritual Rusia, motivasi Ukraina dalam perang ini, dan senjata manusia yang paling ampuh.
“Sebelum perang, apakah Anda tahu saya itu ulama? Saya bertemu raja, presiden, menteri dan para deputi. Kini saya hidup kedinginan, tanpa pemanas atau listrik, dengan lumpur hingga lutut saya,” katanya.
“Saya belum pernah berada di penggilingan daging seperti ini. Sulit untuk memprediksi bagaimana Anda akan berprilaku saat berperang. Banyak orang panik dan bingung, yang lainnya sebaliknya, sangat terkonsentrasi dan melakukan tugasnya dengan baik,” tambah Ismagilov.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : World Crunch