Kondisi Terkini Pertempuran Bakhmut, Ukraina Tegaskan Keadaan Tengah Distabilkan
Kompas dunia | 25 Maret 2023, 07:29 WIBBAKHMUTH, KOMPAS.TV - Pertempuran di Bakhmut, Ukraina tak kunjung usai setelah tentara Rusia menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk merebutnya.
Namun, Komandan Perang Ukraina menegaskan saat ini Ukraina tengah menstabilkan keadaan di kota tersebut.
Pada awal bulan ini, pejabat Barat memperkirakan tentara Rusia yang terbunuh di Bakhmut sejak musim panas lalu sekitar 20.000 hingga 30.000.
Baca Juga: Bahaya, China Mengancam Usai Kapal Perang AS Masuk Laut China Selatan
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Letnan Jenderal Valerii Zaluzhnyi menegaskan usaha besar tentara Ukraina telah menahan Rusia.
Pada pernyataannya di Facebook seperti dikutip dari BBC, Sabtu (25/3/2023), Zaluzhnyi mengatakan situasi di garis depan Bakhmut adalah yang terberat.
“Namun berkat upaya luar biasa dari pasukan pertahanan, kami berhasil menstabilkan situasi,” katanya.
Postingan Zaluzhnyi itu muncul setelah ia berbicara dengan Kepala Staf Pertahanan AS, Laksamana Sir Tony Radakin, mengenai situasi di Ukraina.
Komentarnya itu merupakan sinyal positif terakhir dari pejabat Ukraina mengenai pertempuran panjang di Bakhmut.
Pada Kamis (23/3) lalu, Komandan Pasukan Darat Ukraina, Oleksandr Syrsky, mengatakan pasukan Rusia kelelahan di dekat Bakhmut.
Syrsyk menambahkan, meski Rusia tak menyerah untuk menduduki Bakhmut, tetapi kenyataannya mereka kehilangan kekuatan secara signifikan.
Baca Juga: Negara Anggota ICC Ini Enggan Tangkap Putin, Padahal Juga Bagian NATO
“Secepatnya kami akan mengambil keuntungan dari kesempatan ini, seperti yang kami lakukan di dekat Kiev, Kharkiv, Balakliya dan Kupiansk,” katanya.
Sementara itu, di awal pekan ini, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy telah mengunjungi garis depan di dekat Bakhmut.
Pada rekaman yang dirilis oleh kantornuya, menunjukkan Zelenskyy berada di sebuah gudang tua, memberikan medali kepada para prajurit, yang disebutnya pahlawan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC