> >

RI Kecam Keras Sikap Menteri Israel yang Ingkari Eksistensi Bangsa Palestina

Kompas dunia | 22 Maret 2023, 17:25 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich (kanan) menggelar konferensi pers di kantor Perdana Menteri di Yerusalem, Rabu, 25 Januari 2023. (Sumber: Ronen Zvulun/Pool Photo via AP)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengecam keras pernyataan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang tak mengakui eksistensi Palestina.

"Indonesia mengecam keras sikap Menteri Keuangan Israel yang mengingkari eksistensi Bangsa Palestina dan tidak menghormati eksistensi serta kedaulatan wilayah Yordania". 

Kecaman itu muncul dalam unggahan pernyataan resmi di akun Twitter Kemlu RI, Rabu (22/3/2023).

Dalam pernyataan itu, Kemlu menegaskan Indonesia konsisten mendukung perjuangan bangsa Palestina dan menghormati kedaulatan wilayah Yordania.

">

Pernyataan sikap itu muncul setelah Smotrich secara terbuka menyebut bangsa Palestina "tidak pernah ada".

Pernyataan kontroversial itu disampaikan Smotrich ketika mengunjungi Paris, Prancis, Minggu (19/3).

"Tidak pernah ada itu yang namanya bangsa Palestina. Tidak ada sejarah Palestina. Tidak pernah ada bahasa Palestina," kata Smotrich, dikutip The Guardian.

Baca Juga: Prancis Kecam Pernyataan Menteri Israel soal Bangsa Palestina Tak Pernah Ada

Pernyataan kontroversial Smotrich dilontarkan hanya sehari usai delegasi Israel dan Palestina sepakat meringankan tensi di kawasan dengan dimediasi Mesir, Yordania, dan Amerika Serikat (AS).

Menanggapi pernyataan kontroversial Smotrich tersebut, Palestina telah melemparkan kecaman.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk pernyataan Smotrich tersebut yang dinilai "rasis, fasis, dan ekstremis."

"Pernyataan-pernyataan menghasut ini, yang sejalan dengan klaim-klaim Zionis tentang 'tanah tanpa warga untuk warga tanpa tanah', dan bahwa tanah Palestina adalah 'disengketakan' dan yang menunjukkan kesombongan kekuasaan, tidak mengguncang kepemilikan kami atas tanah dan sejarah kami," kata Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Shtayyeh di Ramallah, Senin (20/3), seperti dikutip dari Al Jazeera.

Tak hanya Palestina dan Indonesia, kecaman juga disampaikan Prancis. 

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Prancis menilai pernyataan Smotrich sebagai ucapan tidak bertanggung jawab.

Prancis pun menyerukan kepada pemerintah Israel untuk menahan diri dari menggunakan kata-kata yang dapat meningkatkan ketegangan di wilayah itu.

“Kami meminta seseorang dengan jabatan tinggi di pemerintahan Israel untuk menunjukkan martabat,” bunyi pernyataan itu, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Berdalih pada Prinsip Bung Karno, Hamka Haq Komentari Penolakan Israel di Piala Dunia U20

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU