Kemarahan Warga Bali ke Turis Rusia Jadi Perhatian Media Barat, Soroti Ulah Buruk Mereka
Kompas dunia | 20 Maret 2023, 08:54 WIBBALI, KOMPAS.TV - Kemarahan warga Bali terhadap turis Rusia yang datang ke pulau terkenal Indonesia tersebut menjadi perhatian media Barat.
Situasi panas di Rusia karena perang Ukraina, membuat banyak warga Rusia memutuskan untuk pergi dari negaranya.
Salah satunya untuk menghindari mobilisasi parsial yang diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin, untuk menambah kekuatan di Ukraina.
Bali pun menjadi salah satu lokasi tujuan para wisatawan asing tersebut.
Baca Juga: Komandan Milisi Palestina Diduga Dibunuh Agen Israel di Damaskus
Tapi ternyata di lokasi wisata terkenal dunia tersebut, sejumlah wisatawan Rusia membuat ulah.
Media Amerika Serikat CNN, mengungkapkan bagaimana otoritas Bali meminta Pemerintah Indonesia menghentikan kebijakan visa-on-arrival terhadap warga Rusia dan Ukraina.
Media tersebut mengutip serentetan dugaan insiden yang melibatkan perilaku buruk dan berbagai contoh turis Rusia yang memperpanjang visa mereka dan bekerja secara ilegal seperti penata rambut, pemandu wisata yang tak sah, dan pengemudi taksi.
CNN pun mengatakan bahwa langkah tersebut ditanggapi dengan kekecewaan oleh banyak orang Ukraina di Bali.
Mereka mengatakan bahwa sebagian insiden tersebut melibatkan orang Rusia dan bahwa mereka diperlakukan secara tidak adil.
Pihak kepolisian setempat juga mengatakan, kebanyakan pelanggaran dilakukan wisatawan Rusia
“Setiap kami mendapatkan laporan warga asing bersikap buruk, hampir selalu Rusia,” ujar polisi setempat di Kuta kepada CNN, yang menolak mengungkapkan identitasnya.
Baca Juga: Ledek Putin yang Berpidato dengan Mi di Kuping, Politikus Rusia Didenda
“Warga asing diterima di Bali, tetapi mereka bersikap seperti kebal hukum. Itu selalu menjadi masalah, dan itu harus segera berhenti,” katanya.
Berdasarkan laporan Pemerintah Indonesia, 58.000 warga Rusia mendatangi Bali pada 2022, setelah pembukaan lagi pasca-Covid-19.
Pada Januari 2023, sebanyak 22.500 wisatawan Rusia juga telah tiba di Indonesia.
Mereka pun menjadi kelompok kedua terbesar yang tiba di Rusia setelah Australia.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : CNN