> >

Rezim Kim Jong-Un Percaya Diri, Klaim Siapkan 800.000 Wajib Militer Korea Utara untuk Lawan AS

Kompas dunia | 19 Maret 2023, 09:49 WIB
Dalam foto tanpa tanggal yang dirilis pemerintah Korea Utara pada Minggu, 27 November 2022, tampak pemimpin Kim Jong-un (duduk) dan putrinya (kiri) berfoto bersama tentara yang terlibat dalam peluncuran apa yang diklaim sebagai rudal balistik interkontinental Hwangsong-17, belum lama ini, di sebuah lokasi yang tidak disebutkan di Korea Utara. (Sumber: KCNA/AP Photo)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Rezim Korea Utara yang dipimpin Kim Jong-un mengungkapkan rasa percaya dirinya untuk melawan Amerika Serikat (AS).

Mereka mengeklaim telah menyiapkan 800.000 tentara wajib militer Korea Utara akan dikerahkan untuk melawan imperialisme AS.

Surat kabar Korea Utara, Rodong Sinmun, pada Sabtu (18/3/2023), mengungkapkan 800.000 siswa dan pekerja di seluruh negara menunjukkan keinginan untuk bergabung dengan wajib militer untuk menghadapi AS.

Baca Juga: Memprihatinkan! Orang Tua di Korea Utara Telantarkan Anak ke Panti Asuhan karena Kelaparan

“Antusiasme kaum muda yang melonjak untuk bergabung dengan tentara adalah demonstrasi dari keinginan generasi muda yang tak tergoyakan untuk tanpa ampun memusnahkan para maniak perang yang melakukan upaya terakhir untuk melenyapkan negara sosialis kita yang berharga,” bunyi pernyataan Rodong Sinmun dikutip dari ABC News.

“Serta mencapai tujuan besar reunifikasi nasional tanpa gagal dan manifestasi yang jelas dari semangat patriotisme mereka,” tambahnya.

Klaim pihak Korea Utara itu muncul setelah negara tertutup itu meluncurkan rudal balistik interkontinental (ICBM) Hwasong-17, Kamis (16/3/2023).

Peluncuran rudal balistik tersebut merupakan respons dari latihan dan uji coba militer gabungan Korea Selatan dan AS.

Pyongyang menembakkan ICBM kea rah lautan antara semenanjung Korea dan Jepang, beberapa jam sebelum Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida.

Baca Juga: Bocah 7 Tahun Ini Jadi Bayi Pertama yang Lahir di Desanya dalam 25 Tahun, Sampai Disebut Keajaiban

Pertemuan kedua pemimpin negara yang penuh rivalitas tetapi sama-sama sekutu AS itu adalah untuk menghadapi ancaman Korea Utara dan China.

Korea Selatan dan AS akan memulai latihan militer selama 11 hari, dengan tajuk “Perisai Kebebasan 23”, Senin (20/3/2023).

Namun, Kim Jong-un menegaskan latihan militer gabungan tersebut telah meningkatkan tensi dengan Korea Utara.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : ABC News


TERBARU