> >

Moskow Beri Penghargaan ke Pilot yang Jatuhkan Drone Intai AS, Sinyal Konflik Makin Parah

Krisis rusia ukraina | 18 Maret 2023, 05:05 WIB
Pilot tempur Rusia yang terlibat insiden jatuhnya drone intai AS akan mendapat penghargaan negara, demikian diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat (17/3/2023). Pentagon merilis video yang menunjukkan pencegatan Rusia terhadap drone pemantau militer AS yang dibuat jatuh di atas Laut Hitam dua hari lalu. (Sumber: Twitter/US European Command)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Pilot tempur Rusia yang terlibat insiden jatuhnya drone intai Amerika Serikat (AS) akan mendapat penghargaan negara, demikian diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia hari Jumat (17/3/2023).

Langkah ini dipandang media Barat menandakan niat Moskow untuk mengambil sikap yang lebih agresif terhadap penerbangan pengintai AS di masa depan, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Sabtu (18/3/2023).

Militer AS mengatakan mereka meninggalkan pesawat pengintai MQ-9 Reaper Angkatan Udara di Laut Hitam pada hari Selasa setelah sepasang jet tempur Rusia membuang bahan bakar ke pesawat pengintai dan salah satu dari mereka menabrak baling-balingnya saat sedang terbang di wilayah udara internasional.

Moskow membantah pesawat tempurnya menabrak drone, dengan alasan drone itu jatuh karena melakukan manuver yang tajam. Pihak Rusia mengatakan pesawat tempurnya bereaksi terhadap pelanggaran zona larangan terbang yang ditetapkan Rusia di daerah dekat Krimea selama konflik di Ukraina.

Pada Jumat, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu memuji para pilot atas upaya mereka mencegah drone terbang ke wilayah yang dilarang oleh Moskow untuk dilintasi. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan larangan tersebut "sesuai dengan norma internasional".

Pernyataan Moskow ini keluar sehari setelah militer AS merilis rekaman berwarna selama 42 detik yang menunjukkan pesawat tempur Su-27 Rusia mendekati belakang drone AS dan melepaskan bahan bakar saat melewati area itu dengan tujuan mengaburkan instrumen optik drone untuk mengusirnya dari wilayah tersebut.

Pada pendekatan kedua, jet tempur Su-27 Rusia yang sama atau yang lain yang mengikuti MQ-9 menabrak baling-baling drone, merusak satu bilah, menurut militer AS yang mengatakan pesawat itu kemudian ditenggelamkan di laut. Cuplikan video tidak menunjukkan tabrakan tersebut, meskipun video tersebut menunjukkan kerusakan pada baling-baling.

Baca Juga: Pentagon Rilis Video Insiden Drone AS dan Jet Tempur Rusia di Laut Hitam

Pemimpin pertahanan dan militer AS dan Rusia teratas berbicara pada hari Rabu tentang kehancuran drone, menekankan seriusnya kejadian tersebut. Panggilan antara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Ketua Gabungan Staf Jenderal Mark Milley, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, dan Jenderal Valery Gerasimov, kepala Staf Jenderal Rusia, adalah yang pertama sejak Oktober.

Pemerintah AS menolak tuduhan tersebut dan memperingatkan, "Tindakan semacam itu hanya akan memperburuk ketegangan." Para pejabat AS menekankan mereka belum dapat menentukan apakah pilot Rusia sengaja menabrak drone mereka, dan menekankan jalur komunikasi dengan Moskow tetap terbuka.

Pejabat Rusia juga menekankan perlunya menjaga jalur komunikasi, tetapi mereka mengecam tindakan AS sebagai sikap meremehkan zona larangan terbang Rusia.

"Ini adalah tanda jelas Rusia akan terus menembak jatuh drone-drone Amerika," tulis analis politik pro-Kremlin, Sergei Markov, dalam sebuah komentar mengenai pengumuman pemberian penghargaan tersebut. "Keputusan ini akan mendapat dukungan kuat dari masyarakat Rusia yang ingin pemerintah menguatkan kebijakannya."

Moskow berulang kali menyatakan kekhawatirannya tentang penerbangan intelijen AS yang dekat dengan Krimea, yang dikuasai Rusia dari Ukraina pada tahun 2014 di tengah kecaman internasional yang keras.

Kremlin menuduh AS dan sekutunya efektif terlibat dalam konflik dengan memberikan senjata dan berbagi intelijen dengan Kiev.

Beberapa pejabat Rusia mengeklaim penerbangan pengintaian AS membantu mengumpulkan intelijen yang memungkinkan Ukraina menyerang target Rusia.

 

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU