> >

Xi Jinping akan Temui Putin Pekan Depan demi Upayakan Perdamaian Ukraina, Ini Persepsi Media Barat

Kompas dunia | 18 Maret 2023, 05:00 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping yang berencana mengunjungi Moskow minggu depan, dorongan besar bagi Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah meningkatnya ketegangan Timur-Barat atas perang di Ukraina dan tanda terbaru dari ambisi diplomatik Beijing yang semakin besar.(Sumber: Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)

Baca Juga: Penyelidik PBB Tuduh Rusia Lakukan Kejahatan Perang atas Deportasi Paksa Anak-anak Ukraina

Prajurit Ukraina mengendarai tank menuju posisi di garis depan di dekat Bakhmut, Ukraina, Rabu, 8 Maret 2023. (Sumber: AP Photo/Evgeniy Maloletka)

"Saya menekankan pentingnya formula perdamaian (Zelenskyy) mengakhiri agresi dan mengembalikan perdamaian yang adil di Ukraina," tulis Kuleba, yang berbicara pada hari yang sama dengan Sekretaris Negara AS Antony Blinken.

China bulan lalu menyerukan gencatan senjata di Ukraina dan pembicaraan perdamaian antara Kiev dan Moskow. Zelenskyy dengan hati-hati menyambut keterlibatan Beijing tetapi tawaran itu tampaknya tidak berkembang lebih jauh.

China memiliki masalah teritorialnya sendiri dengan Taiwan, yang dianggapnya sebagai wilayahnya sendiri yang harus dikendalikan dengan kekerasan jika diperlukan.

Keterlibatan yang lebih dalam dari Beijing dalam masalah Ukraina mengikuti kesuksesannya minggu lalu dalam merintis pembicaraan antara Iran dan saingan utama di Timur Tengah, Arab Saudi. Dua negara tersebut setuju mengembalikan hubungan diplomatik mereka setelah bertahun-tahun terjadi ketegangan.

Kesepakatan itu menempatkan China dalam peran terdepan dalam politik Timur Tengah, sebuah bagian yang sebelumnya hanya disediakan bagi kekuatan global seperti AS.

Xi Jinping membawa China memainkan peran yang lebih besar dalam mengelola urusan global. Sementara itu, Amerika Serikat ikut campur dan menggalang upaya militer dan diplomatik Barat melawan Putin, namun pemimpin Rusia tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda mengendurkan sikap agresifnya.

Baca Juga: Pernah Diinvasi Rusia, Polandia Siap Jadi Negara NATO Pertama yang Kirim Jet Tempur ke Ukraina

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov dan Perdana Menteri Ukraina Denys Shymal saat memamerkan bantuan tank Leopard 2 dari Polandia, Jumat (24/2/2023) (Sumber: Kementerian Pertahanan Ukraina via Ukrainska Pravda)

Di Washington pada hari Jumat, Kirby mengatakan kepada para wartawan gencatan senjata sekarang efektif merupakan pengesahan atas penaklukan Rusia. Hal ini akan secara efektif mengakui keuntungan Rusia dan upayanya menaklukkan wilayah tetangganya dengan kekuatan, memungkinkan pasukan Rusia terus menduduki wilayah Ukraina yang berdaulat.

Dia memperingatkan Rusia bisa menggunakan gencatan senjata untuk konsolidasi kekuatan agar dapat memulai serangan terhadap Ukraina pada waktu yang mereka pilih.

Pemusnahan pesawat nirawak AS di atas Laut Hitam pada hari Selasa setelah terjadi insiden dengan pesawat tempur Rusia semakin memperburuk ketegangan AS-Rusia, meskipun itu juga memicu pembicaraan pertama antara kepala pertahanan dan militer kedua negara sejak Oktober.

Putin mengundang Xi mengunjungi Rusia selama panggilan konferensi video yang mereka adakan pada akhir Desember. Kunjungan itu, kata Putin, dapat menunjukkan kepada seluruh dunia kekuatan hubungan Rusia-Cina dan menjadi acara politik utama tahun ini dalam hubungan bilateral.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan pada hari Jumat Xi akan memiliki pertukaran pandangan yang mendalam dengan Presiden Putin tentang hubungan bilateral dan masalah internasional dan regional utama yang menjadi perhatian bersama.

"Saat ini, dunia memasuki periode turbulensi dan reformasi baru dengan percepatan evolusi perubahan abad. Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan negara-negara besar penting, arti dan dampak hubungan China-Rusia jauh melampaui lingkup bilateral," tambahnya.

Kremlin mengatakan dalam sebuah pernyataan Xi dan Putin akan bertukar pandangan dalam konteks memperdalam kerja sama Rusia-Cina di arena internasional dan akan menandatangani dokumen bilateral penting.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press/CNN/Straits Times


TERBARU