> >

Penyelidik PBB Tuduh Rusia Lakukan Kejahatan Perang atas Deportasi Paksa Anak-anak Ukraina

Krisis rusia ukraina | 17 Maret 2023, 08:07 WIB
Anak-anak Ukraina menaiki bangkai tank Rusia yang dipamerkan di Kiev, Sabtu (20/8/2022), jelang hari kemerdekaan Ukraina pada 24 Agustus mendatang. (Sumber: Andrew Kravchenko/Associated Press)

Tetapi mereka menegaskan telah mendokumentasikan bahwa pejabat Rusia mengambil langkah untuk memindahkan anak-anak Ukraina di institusi dan rumah penampungan untuk memberikan mereka warga negara Rusia.

Para penyelidik mengatakan mereka telah meninjau secara rinci insiden terkait pemindahan 164 anak, berusia empat hingga 18 tahun, dari wilayah Donetsk, Kharkiv, dan Kherson di Ukraina.

Mereka mengatakan orang tua dan anak-anak telah berbicara mengenai anak-anak yang diberi tahu oleh dinas sosial Rusia bahwa mereka akan ditempatkan di keluarga asuh atau adopsi.

Selain itu mereka juga mengatakan anak-anak menyatakan ketakutan yang mendalam akan dipisahkan secara permanen dari kerabat.

Baca Juga: Pernah Diinvasi Rusia, Polandia Siap Jadi Negara NATO Pertama yang Kirim Jet Tempur ke Ukraina

Laporan dari penyelidik PBB itu menyoroti banyaknya pelanggaran Rusia di Ukraina yang dikatakan sebagai kejahatan perang.

Hal tersebut termasuk serangan luas terhadap warga sipil dan infrastruktur, pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan dan kekerasan seksual lainnya.

Mereka juga mengatakan Moskow bisa jadi akan bertanggung jawab atas kejahatan terhadap kemanusiaan yang lebih serius.

Mereka menunjuk gelombang serangan Rusia ke infrastruktur energi Ukraina yang dimulai pada Oktober lalu, juga karena menyebarkan pola penyiksaan tidak manusiawi yang meluas di wilayah-wilayah yang berada di bawah kendali Rusia.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : The Moscow Times


TERBARU