China Kecam Peningkatan Anggaran Militer Jepang yang Dianggap Berbahaya bagi Stabilitas Kawasan
Kompas dunia | 16 Maret 2023, 18:58 WIB
BEIJING, KOMPAS.TV - Jepang telah memperkuat anggaran pertahanannya dan memainkan ancaman eksternal dalam beberapa tahun terakhir, kecenderungan untuk kembali ke jalur militerisasi ini sangat berbahaya, menurut Kementerian Pertahanan China, Kamis (16/3/2023).
Jepang harus berhenti melakukan hal-hal yang merugikan perdamaian dan stabilitas regional, kata Tan Kefei, jubir Kementerian Pertahanan China pada konferensi pers Kamis.
Jepang menyerah pada perang tahun 1947. Tetapi tahun lalu, mereka mengumumkan ekspansi militer senilai USD315 miliar selama lima tahun.
Ini bertujuan untuk mencegah Beijing menggunakan kekerasan di Laut China Timur, mengingat kekhawatiran serangan Rusia di Ukraina bisa memberi keberanian kepada China untuk menyerang Taiwan.
Baca Juga: Jepang Ajukan Anggaran Militer Hampir 11 Triliun Yen, Jadi Terbesar Ketiga di Dunia jika Disetujui
Bulan lalu, Jepang mengatakan mereka curiga balon pengawasan China telah memasuki wilayah Jepang setidaknya tiga kali sejak 2019.
"Kami mendesak pihak Jepang untuk belajar dari pelajaran sejarah dengan serius, bersikap hati-hati dalam kata-kata dan tindakan dalam hal keamanan militer," kata Tan kepada wartawan.
Sementara itu, China berencana meningkatkan belanja pertahanannya sebesar 7,2 persen tahun ini, melampaui peningkatan tahun lalu dan lebih cepat dari target pertumbuhan ekonomi pemerintah.
Tetangga China, termasuk Jepang, serta Amerika Serikat, khawatir akan tujuan strategis Beijing dan pengembangan militer mereka, terutama karena ketegangan meningkat dalam beberapa tahun terakhir terkait Taiwan.
Beijing mengatakan pengeluaran militer mereka untuk tujuan defensif merupakan persentase kecil dari hasil ekonominya dan para kritikus ingin menggambarkan mereka sebagai ancaman bagi perdamaian dunia.
"Yang perlu ditekankan adalah bahwa pengeluaran pertahanan China yang terbatas sepenuhnya untuk menjaga kedaulatan nasional, keamanan, dan kepentingan pembangunan, dan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas dunia dan regional," kata Tan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Straits Times