Presiden Korea Selatan Tiba di Jepang, Lawatan Pertama Dalam 12 Tahun
Kompas dunia | 16 Maret 2023, 12:32 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol dilaporkan telah tiba di Jepang untuk melakukan pertemuan dengan pemimpin negara tetangganya tersebut.
Itu menjadi lawatan pertama dari kepala negara Korea Selatan ke Jepang dalam 12 tahun.
Yoon tiba di Bandara Internasional Tokyo, Kamis (16/3/2023) waktu setempat, bersama dengan Ibu Negara, Kim Keon-hee.
Yoon akan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida dilakukan setelah meningkatnya ancaman dari Korea Utara dan China.
Baca Juga: Seoul: Korea Utara Kembali Menembakkan Rudal ke Laut
Pertemuan tersebut pun diwarnai dengan peluncuran rudal dari Korea Utara ke arah pantai timur di Semenanjung Korea, yang terjadi beberapa jam sebelumnya.
Pertemuan antara Yoon dan Kishida akan menjadi langkah krusial untuk memperbaiki hubungan yang rusak setelah puluhan tahun perselisihan dan ketidakpercayaan antara dua sekutu penting Amerika Serikat (AS) di Asia itu.
Dikutip dari CNN, Kantor Presiden Korea Selatan menegaskan pertemuan tersebut sebagai tonggak penting pada perkembangan hubungan bilateral kedua negara.
Kedua tetangga Asia Timur ini memiliki sejarah panjang yang pahit, sejak pendudukan kolonial di Semenanjung Korea seabad lalu.
Kedua negara telah melakukan normalisasi hubungan pada 1965, tetapi pertikaian bersejarah masih terus terjadi.
Khususnya penggunakan budak kerja paksa di era kolonial Jepang dan juga budak seks yang dikenal sebagai Jugun Ianfu.
Pada beberapa tahun terakhir, hubungan yang sering tegang kerap merusak upaya AS menghadirkan front persatuan melawan Korea Utara, dan meningkatnya ancaman Beijing.
Baca Juga: Hubungan Indonesia-Israel: PM Israel Sempat Kunjungi Jakarta, Indonesia Kukuh Menolak Normalisasi
Yoon sendiri pada Rabu (15/3/2023) sebelum berangkat ke Jepang menegaskan pentingnya meningkatkan kerja sama Korea dan Jepang berkooperasi pada masa polikrisis ini.
Mengutip meningkatnya ancaman nuklir dan rudal Korea Utara dan gangguan rantai pasokan global.
“Kita tak bisa membuang-buang waktu sambal membiarkan hubungan Korea-Jepang yang tegang tanpa pengawasan,” tambahnya.
Pertemuan ini memang sebagian besar didorong oleh kekhawatiran keamanan yang semakin mendalam tentang uji coba rudal Pyongyang yang semakin sering, serta postur yang China yang semakin agresif dan ketegangan di Selat Taiwan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : CNN