Keamanan Data Dianggap Terancam, Inggris Bakal Susul AS dan Uni Eropa Larang TikTok?
Kompas dunia | 15 Maret 2023, 06:10 WIBTahun lalu, Parlemen Inggris menutup akun TikToknya – yang dimaksudkan untuk meraih audiens muda lewat konten tentang Parlemen – hanya beberapa hari setelah diluncurkan. Penutupan akun itu menyusul kekhawatiran serupa dari para anggota parlemen.
Baca Juga: Parlemen AS Kecam TikTok, Menyebutnya Obat Bius Digital China yang Bikin Kecanduan dan Merusak
“Yang sudah pasti jelas adalah, bagi banyak anak muda, TikTok kini adalah sumber berita. Dan, kita tahu jelas siapa pemilik berita di Inggris. Penting buat kita tahu siapa yang memiliki sumber berita yang kemudian memasoknya di ponsel kita,” papar Tugendhat pada Sky News, Selasa (14/3).
Terpisah, dalam pernyataannya, TikTok menyebut larangan oleh pemerintah “dikarenakan kekhawatiran yang tak pada tempatnya dan tampaknya didorong oleh geopolitik yang lebih luas”.
TikTok juga menyebut bakal kecewa jika Inggris memberlakukan larangan, dan menyatakan berkomitmen bekerja sama dengan otoritas Inggris untuk mengatasi kekhawatiran apa pun.
“Kami telah mulai mengimplementasikan rencana komprehensif untuk lebih jauh melindungi data para pengguna Eropa kami, termasuk menyimpan data pengguna Inggris di pusat-pusat data Eropa dan memperketat kontrol akses data, termasuk pengawasan independen pihak ketiga atas pendekatan kami,” bunyi pernyataan TikTok.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press