Serangan Bom Warnai Acara Penghargaan Pers Afghanistan, 1 Tewas 8 Luka
Kompas dunia | 12 Maret 2023, 04:55 WIBJALALABAD, KOMPAS.TV — Sebuah bom meledak saat digelar acara penghargaan jurnalis di kota Mazar-e-Sharif, Afghanistan, Sabtu (11/3/2023). Ledakan itu menewaskan satu orang dan melukai 8 lainnya, termasuk anak-anak.
Mohammad Asif Waziri, juru bicara kepolisian setempat, mengatakan ledakan terjadi di pusat Tabian Farhang di Mazar-e Sharif, ibu kota Provinsi Balkh. Ketika jurnalis berkumpul untuk acara penghargaan pada pukul 11 pagi, bom tersebut meledak.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Abdul Nafi Takor mengatakan bahwa lima jurnalis dan tiga anak-anak terluka dalam ledakan tersebut. Seorang pengawal keamanan juga tewas dalam serangan tersebut.
Dua hari sebelumnya, sebuah bom di Mazar-e-Sharif menewaskan gubernur provinsi, Daud Muzmal, dan dua orang lainnya. Empat orang luka-luka.
Salah satu jurnalis yang terluka adalah Najeeb Faryad, reporter stasiun televisi Ariana News. Ia merasakan seperti terkena sesuatu di punggungnya, diikuti dengan suara yang sangat keras sebelum ia jatuh ke tanah.
Hujatullah Mujadidi, yang memimpin Asosiasi Jurnalis Bebas Afghanistan, mengatakan bahwa pusat kebudayaan di Balkh mengadakan acara tersebut untuk menghormati personel media dari utara negara. Ia menyatakan bahwa 14 jurnalis terluka dalam serangan tersebut.
Baca Juga: Posisi Afghanistan dalam Indeks Persepsi Korupsi Naik 24 Peringkat ke-150, Taliban Malah Protes
Asosiasi tersebut meminta otoritas untuk memberikan perhatian serius terhadap keamanan dan keselamatan jurnalis di ibu kota dan provinsi-provinsi.
"Jurnalis adalah suara sebenarnya dari rakyat Afghanistan, serangan terhadap nyawa jurnalis adalah serangan terhadap kebebasan berbicara dan rakyat Afghanistan," ujarnya.
Misi PBB di Afghanistan mengutuk serangan tersebut, menyebutnya sebagai tindakan yang tidak dapat diterima. Misi tersebut menyampaikan belasungkawa bagi para korban dan harapan sembuh yang cepat bagi para korban.
"Kekerasan harus berhenti. Reporter Afghanistan menunjukkan keberanian yang luar biasa dan harus dilindungi," kata misi PBB di Twitter.
Sampai saat ini, belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, afiliasi regional ISIS yang dikenal sebagai ISIS Provinsi Khorasan merupakan pesaing utama penguasa Taliban.
Kelompok militan tersebut telah meningkatkan serangannya di Afghanistan sejak penguasaan Taliban atas negara itu pada Agustus 2021. Target termasuk patroli Taliban dan anggota minoritas Syiah Afghanistan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Associated Press