Derita Tentara Perempuan Korea Utara, Selalu Kelaparan hingga Tak Diberikan Pembalut
Kompas dunia | 11 Maret 2023, 10:09 WIBPYONGYANG, KOMPAS.TV - Meski dikenal kerap memperkuat perlengkapan militernya, tentara perempuan Korea Utara ternyata memiliki kehidupan yang menderita.
Selain kerap kelaparan, mereka juga tak pernah diberikan pembalut oleh militer Korea Utara.
Seorang mantan tentara perempuan Korea Utara mengungkapkan horor yang dialaminya selama bertugas.
Kim Dan-geum bergabung dengan tentara Korea Utara setelah lulus sekolah, karena menginginkan kehidupan yang lebih baik.
Baca Juga: Kisah Kerabat Dekat Kim Jong-Un Membelot dari Korea Utara, Akibat Merasakan Kebebasan
Menjadi tentara Korea Utara merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keanggotaan di Partai Buruh Korea.
Karena dengan menjadi anggota partai, maka akan terbuka kesempatan seperti mendapatkan jatah bahan pokok yang meningkat, pekerjaan yang lebih baik dan gaji yang lebih tinggi.
Kim mengungkapkan ia selalu lihat tentara perempuan Korea Utara terlihat cantik saat berjalan di depan rumahnya menggunakan seragam.
“Melihat mereka membuat saya setiap hari berpikir untuk bergabung dengan tentara,” katanya dikutip dari Radio Free Asia, Kamis (9/3/2023).
Tetapi ketika bergabung kemudian menyadari kehidupan tentara Korea Utara sangat keras dan menyulitkan.
“Saat bergabug, Anda tak bisa berpikir diri Anda sebagai perempuan muda. Tak ada waktu untuk berdandan,” ujarnya.
Ia mengatakan dirinya selalu bekerja di udara dingin di Pyongyang.
Kim juga mengatakan ia harus membuat lubang di es untuk membersihkan rambut dan mencuci pakaian.
“Saya selalu kelaparan. Jatah bahan pokok tak pernah cukup,” ujarnya.
“Makanan hanya semangkuk nasi dengan sup kol, serta lobak asin dan kol,” sambungnya.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya tak diberikan pembalut oleh militer.
“Mereka malahan memberikan kami kain kasa satu meter, yang saya bagi menjadi empat bagian untuk digunakan, bahkan dicuci dan digunakan kembali,” ucap Kim.
“Bahkan saat menjadi perwira kami tidak mendapatkan pembalut” tambahnya.
Kim membelot dari Korea Utara pada 2009, dan tiba di Korea Selatan dua tahun kemudian.
Saat ini ia mengelola saluran YouTube miliknya yang membicarakan mengenai pengalamannya di militer Korea Utara.
Pernyataan Kim tersebut memberikan gambaran langka tentang kehidupan perempuan di militer Korea Utara.
Baca Juga: Mengerikan! Buaya Besar Sepanjang 2,5 Meter Ada di Loteng Rumah yang Tengah Dibangun
Menurut perkiraan Korea Selatan, sekitar 20 persen dari seluruh Angkatan bersenjata Korea Utara adalah perempuan.
Setiap pria Korea Utara harus melakoni wajib militer selama tujuh atau delapan tahun.
Sedangkan untuk perempuan yang mendaftar harus melayani di militer selama lima tahun.
Pendaftaran tentara perempuan dikatakan bersifat sukarela, tetapi pemerintah Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir sangat mendorong perempuan untuk bergabung, hingga titik seperti kewajiban.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Radio Free Asia