Donald Trump Bakal Terbitkan Buku Berisi Korespondensi dengan Pemimpin Dunia, Termasuk Kim Jong-un
Kompas dunia | 10 Maret 2023, 04:45 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan bakal menerbitkan buku kedua selepas masa jabatannya sebagai orang nomor satu di AS bulan depan. Buku bertitel Letters to Trump itu disebut berisi korespondensi kepada Trump, termasuk korespondensi kontroversial dengan Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara.
Menurut Axios, Kamis (9/3/2023), Letters to Trump akan berisi 150 surat pribadi yang ditulis selama lebih dari 40 tahun, termasuk dari tokoh-tokoh seperti Hillary Clinton, Richard Nixon, dan Oprah Winfrey.
Surat-surat Trump dengan Kim Jong-un menjadi sumber kontroversi.
Pada 2018, dalam pidato di Virginia, Trump mengatakan ia dan Kim, "sangat keras, dan kemudian kami jatuh cinta, oke?! Tidak, sungguh, dia menulis surat indah untukku, dan surat-surat itu adalah surat yang hebat."
Namun, surat-surat Kim menjadi sumber masalah ketika terungkap bahwa dokumen-dokumen tersebut merupakan bagian dari banyak dokumen rahasia yang dibawa Trump ke Mar-a-Lago di Florida saat ia meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021 usai kerusuhan di Gedung Capitol.
Dokumen-dokumen rahasia Trump itu adalah salah satu subjek yang sedang diselidiki oleh Jack Smith, seorang penasihat khusus yang ditunjuk oleh Merrick Garland, Jaksa Agung AS.
Menurut Axios, surat dari presenter kondang Oprah Winfrey, yang dikirim tahun 2000, tahun ketika Trump menggoda untuk maju sebagai calon presiden dengan Partai Reformasi, mengatakan, "Sayang sekali kita tidak mencalonkan diri. Betapa hebatnya tim kita!"
Winfrey menyebut pujian yang dilontarkan Trump dalam buku itu, "membuatku merasa sedih". Ia menambahkan, "Mencoba hidup dengan integritas itu satu hal. Tapi jika ada orang seperti dirimu yang memperhatikan, itu hal lain."
Baca Juga: Mengejutkan! Donald Trump Malah Bela Ulah Kim Jong-Un Tembakkan Rudal
Trump, seperti dilaporkan Axios, menulis, "Sayangnya, setelah saya mengumumkan pencalonan saya untuk presiden (untuk nominasi Partai Republik pada 2015), dia tidak pernah berbicara dengan saya lagi."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Guardian