> >

Menlu Arab Saudi Pertama Kalinya Kunjungi Ukraina, Langsung Gelontorkan Bantuan Rp6,1 Triliun

Kompas dunia | 27 Februari 2023, 14:12 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertemu dengan Menlu Arab Saudi, Pangeran Farhan bin Faisal Al-Saudi di Kiev, Minggu (26/2/2023). (Sumber: Pravda)

KIEV, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi untuk pertama kalinya mengunjungi Ukraina, meski telah 30 tahun memiliki hubungan diplomatik

Menlu Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saudi bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Minggu (26/2/2023).

Setelah pertemuan itu, Arab Saudi dilaporkan menggelontorkan bantuan senilai 400 juta dolar AS atau setara Rp 6,1 triliun.

Zelenskyy mengatakan, ia berharap pertemuan itu akan memberikan dorongan baru untuk mengintensifkan dialog saling menguntungkan kedua negara.

Baca Juga: Ternyata Ribuan Warga Rusia Kabur ke Thailand karena Takut Dikirim Perang ke Ukraina

“Terima kasih telah mendukung perdamaian di Ukraina, kedaulatan kami dan juga integritas teritorial,” ujar Zelenskyy dikutip dari CNN.

Ia pun menegaskan pertemuan itu sangat penting bagi Ukraina dan juga masyarakatnya.

Arab Saudi memilih untuk netral terkait konflik Rusia dan Ukraina.

Pada tahun lalu, kerajaan tersebut memediasi pertukaran tahanan, di mana dua warga Amerika Serikat (AS) dan lima warga Inggris dibebaskan dari tahanan Rusia.

Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak mengungkapkan, pertemuan itu telah sukses dan Arab Saudi telah memberikan bantuan untuk negaranya.

“Ukraina akan menerima pertolongan dari Arab Saudi,” tulisnya di akun Telegram.

“Kantor Kepresidenan telah menandatangani dua dokumen untuk merealisasikan paket bantuan kepada Ukraina sebesar 400 juta dolar AS,” tambahnya.

Baca Juga: Kapal Migran Tenggelam di Laut Italia, 59 Orang Tewas Termasuk 12 Anak-anak

Yermak melanjutkan, bantuan sebesar 100 juta dolar AS (Rp1,5 triliun) untuk kemanusiaan, sedangkan bantuan 300 juta dolar AS (Rp4,5 triliun) untuk produk minyak.

Sedangkan terkait perang di Ukraina, Yermak mengatakan, Ukraina dan Arab Saudi memiliki pengalaman dan tantangan yang sama.

“Kami membicarakan mengenai drone Iran, yang dipasok untuk pemberontak tertentu dan menyerang fasilitas minyak Saudi,” ujar Yermak, yang mengacu pada penggunaan drone Iran oleh pasukan Houthi di Yaman,

“Sejak tahun lalu, drone Iran yang sama berada pada kepemilikan teroris Rusia dan telah menyerang infrastruktur energi Ukraina,” imbuhnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : CNN


TERBARU